Rejang Lebong (Antara) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan program pengadaan seragam anak sekolah gratis di daerah itu menelan anggaran Rp14 miliar.

"Anggaran untuk pengadaan seragam sekolah anak SD dan SMP baik negeri maupun swasta ini sudah dianggarkan dalam APBD Perubahan, sebesar Rp14 miliar," kata Kepala Disdikbud Rejang Lebong, Tarsisius Samuji, di Rejang Lebong, Senin.

Anggaran pengadaan seragam anak sekolah gratis dalam APBD-P 2017 Kabupaten Rejang Lebong tersebut kata dia, saat ini masih menunggu verifikasi dari Gubernur Bengkulu setelah disahkan oleh DPRD setempat 2 November lalu.

Sejauh ini program pengadaan seragam gratis ini kata dia, melibatkan seluruh sekolah yang akan menerimanya baik dalam melakukan pendataan jenis kelamin, serta jenis ukuran pakaian para siswa yang ada di sekolah masing-masing, sehingga tinggal menunggu realisasinya saja.

Anggaran sebesar Rp14 miliar itu kata dia, adalah anggaran bea operasional sekolah daerah (Bosda) untuk tingkat SMA sederajat yang dianggarkan dalam APBD 2017, namun setelah kewenangan SMA sederajat diambil alih provinsi maka anggaran itu tidak bisa lagi diserap.

"Ini diadakan dalam APBD perubahan dan tidak mengalihkan sisa anggaran Bosda. Mudah-mudahan tidak bermasalah, karena kami selalu berkoordinasi dan minta pendapat dengan petugas kejaksaan dan kepolisian," ujarnya.

Selain itu dirinya juga optimistis pengadaan pakaian gratis sebanyak 400.000 stel dari tiga jenis yakni pakaian seragam merah-putih dan biru-putih, kemudian seragam olahraga dan baju koko serta dua potong baju atasan (baju putih) itu bisa selesai tepat waktu.

Dirinya berkeyakninan pengerjaannya selesai dalam 1,5 bulan kedepan, kendati setelah APBD-P bisa dijalankan masih akan memakan paling cepat 21 hari untuk proses tender dan pengadaannya.

Sebelumnya ketua Fraksi PPP di DPRD Rejang Lebong, Rudi Hermanto Nasution, saat pengesahan APBD-P meminta Pemkab daerah itu agar menunda pengadaan seragam anak sekolah gratis senilai Rp14 miliar, karena dinilai waktu pelaksanaannya sangat singkat sehingga ditakutkan tidak selesai atau dikerjakan sembarangan.***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017