Mukomuko (Antara) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan gelombang tinggi disertai angin kencang masih melanda sebagian besar perairan laut di daerah itu.
"Sampai sekarang gelombang tinggi masih melanda perairan laut di daerah ini. Gelombang tinggi tersebut membahayakan perahu dan keselamatan nelayan," kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko, Rahmad Hidayat di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan, berdasarkan data terbaru dari BMKG, tinggi gelombang di Samudera Hindia di barat Bengkulu berkisar tiga meter hingga lima meter begitu juga di Samudera Hindia di barat Kepulauan Mentawai.
Data tinggi gelombang di dua wilayah perairan laut itu yang paling masuk di perairan laut di daerah Mukomuko,? ujarnya.
Sedangkan, kecepatan angin yang berhembus sejak beberapa hari terakhir sampai sekarang di daerah itu, berkisar antara 10-25 knot.
Ia mengatakan instansi itu rutin menerima pengiriman data perkembangan prakiraan cuaca wilayah barat dari BMKG Stasiun Maritim Teluk Bayur Padang.
Data dari BMKG tersebut selanjutnya diteruskan ke ketua nelayan dan kepala desa di wilayah pesisir pantai di daerah itu.
Ia menerangkan instansi itu dalam hal ini sebatas menyampaikan peringatan saja.
Keputusan selanjutnya apakah akan melaut atau tidak, katanya, tetap berada di tangan nelayan.
?Kami tidak bisa melarang nelayan melaut karena itu hak mereka tetapi kami sudah sampaikan peringatan terkait gelombang di perairan laut di daerah ini,? ujarnya.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Sampai sekarang gelombang tinggi masih melanda perairan laut di daerah ini. Gelombang tinggi tersebut membahayakan perahu dan keselamatan nelayan," kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko, Rahmad Hidayat di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan, berdasarkan data terbaru dari BMKG, tinggi gelombang di Samudera Hindia di barat Bengkulu berkisar tiga meter hingga lima meter begitu juga di Samudera Hindia di barat Kepulauan Mentawai.
Data tinggi gelombang di dua wilayah perairan laut itu yang paling masuk di perairan laut di daerah Mukomuko,? ujarnya.
Sedangkan, kecepatan angin yang berhembus sejak beberapa hari terakhir sampai sekarang di daerah itu, berkisar antara 10-25 knot.
Ia mengatakan instansi itu rutin menerima pengiriman data perkembangan prakiraan cuaca wilayah barat dari BMKG Stasiun Maritim Teluk Bayur Padang.
Data dari BMKG tersebut selanjutnya diteruskan ke ketua nelayan dan kepala desa di wilayah pesisir pantai di daerah itu.
Ia menerangkan instansi itu dalam hal ini sebatas menyampaikan peringatan saja.
Keputusan selanjutnya apakah akan melaut atau tidak, katanya, tetap berada di tangan nelayan.
?Kami tidak bisa melarang nelayan melaut karena itu hak mereka tetapi kami sudah sampaikan peringatan terkait gelombang di perairan laut di daerah ini,? ujarnya.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017