Mukomuko (Antara) - Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Syafkani mempertanyakan dampak pengobatan tradisional terhadap kesehatan masyarakat setempat.

"Sekarang sudah `menjamur` berbagai bentuk pengobatan tradisional seperti bekam. Apakah ada akibat bekam ini terhadap kesehatan masyarakat dan bisa atau tidak menularkan penyakit melalui alat Bekam tersebut," katanya di Mukomuko, Kamis.

Syafkani mewakili bupati setempat mengatakan hal itu saat membuka sosialisasi Gerakan Masyarakat (Germas) Hidup Sehat yang digelar oleh Kementerian Kesehatan di daerah itu.

Ia menyatakan, karena seseorang yang melaksanakan pengobatan dengan cara bekam ini dengan jarum berdarah dan basah. "Apakah penyakit menular yang dialami seseorang yang terapi bekas ini tidak menular kepada orang lain?," katanya.

Menurut dia, cara pengobatan tradisional seperti ini perlu juga menjadi perhatian pemerintah pusat melalui Kementrian Kesehatan untuk memastikan legalitas usaha pengobatan tradisional.

Selain itu, katanya, ada juga pengobatan herbal untuk menambah stamina. Apakah obat-obatan dari berbagai daun dan tumbuhan itu sudah dipastikan kandungannya.

Untuk itu, menurut dia, pemerintah perlu melakukan penelitian terhadap obat-obatan tersebut. Jangan sampai bahan yang dikandung dalam tumbuhan melebihi dosis yang ditentukan.

Ia menyarankan pihak kesehatan menyosialisasikan hasil penelitian terhadap obat-obatan ini kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui kandungannya. ***4***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017