Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bangkulu, tahun ini memprogramkan pembangunan sarana untuk tempat mandi, cuci dan kakus (MCK) bagi siswa dan guru di 11 Sekolah Dasar hingga menengah pertama yang belum memiliki sarana tersebut.
"Anggarannya sudah di APBD tahun ini. Anggaran pembangunan masing-masing sarana MCK bervariasi mulai dari sebesar Rp180 juta hingga Rp200 juta," kata Kabid Pengembangan Kawasan Permukiman Dinas Pemukiman Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Mukomuko, Ruri di Mukomuko, Rabu.
Pemerintah daerah setempat tahun ini memprogramkan pembangunan sarana untuk tempat MCK di 12 lokasi di daerah itu. Sebanyak 11 lokasi di sekolah dan satu lokasi di Puskesmas di Kecamatan Pondok Suguh.
Ia mengatakan, mayoritas sekolah yang mendapat bangunan sarana untuk tempat MCK itu belum memiliki sarana itu untuk siswa dan guru di sekolah tersebut.
Hanya ada beberapa sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama yang sudah mempunyai sarana tersebut tetapi kondisinya bangunannya rusak parah sehingga tidak layak digunakan.
"Kondisi sekolah yang belum mempunyai tempat MCK itu sangat memprihatinkan. Siswa membuang air kecil di tempat khusus dengan sanitasi yang tidak sehat," ujarnya.
Untuk itu, pemerintah daerah setempat membangun MCK di sekolah guna meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman di sekolah di daerah itu.
Ia mengatakan, pemerintah daerah setempat menggunakan pihak ketiga atau rekanan pengadaan barang dan jasa pemerintah dalam membangun sarana tersebut. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Anggarannya sudah di APBD tahun ini. Anggaran pembangunan masing-masing sarana MCK bervariasi mulai dari sebesar Rp180 juta hingga Rp200 juta," kata Kabid Pengembangan Kawasan Permukiman Dinas Pemukiman Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Mukomuko, Ruri di Mukomuko, Rabu.
Pemerintah daerah setempat tahun ini memprogramkan pembangunan sarana untuk tempat MCK di 12 lokasi di daerah itu. Sebanyak 11 lokasi di sekolah dan satu lokasi di Puskesmas di Kecamatan Pondok Suguh.
Ia mengatakan, mayoritas sekolah yang mendapat bangunan sarana untuk tempat MCK itu belum memiliki sarana itu untuk siswa dan guru di sekolah tersebut.
Hanya ada beberapa sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama yang sudah mempunyai sarana tersebut tetapi kondisinya bangunannya rusak parah sehingga tidak layak digunakan.
"Kondisi sekolah yang belum mempunyai tempat MCK itu sangat memprihatinkan. Siswa membuang air kecil di tempat khusus dengan sanitasi yang tidak sehat," ujarnya.
Untuk itu, pemerintah daerah setempat membangun MCK di sekolah guna meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman di sekolah di daerah itu.
Ia mengatakan, pemerintah daerah setempat menggunakan pihak ketiga atau rekanan pengadaan barang dan jasa pemerintah dalam membangun sarana tersebut. ***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018