Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu AKBP Sudarno mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang beredar menyusul adanya razia penggunaan jaring trawl atau pukat harimau oleh nelayan tradisional, Kamis (1/3).

"Jangan menelan mentah-mentah informasi yang beredar di media sosial maupun grup percakapan, termasuk adanya tawuran antarnelayan," kata Sudarno di Bengkulu, Jumat.

Juru bicara Polda Bengkulu ini mengajak masyarakat untuk lebih menahan diri guna menciptakan suasana yang tetap kondusif di Kota Bengkulu.

Dia mengatakan apabila masyarakat mendapatkan informasi yang belum pasti kebenarannya agar secepatnya melaporkan ke pihak kepolisian dan selanjutnya dilakukan langkah-langkah yang bisa menciptakan situasi tetap kondusif.

Sudarno juga meminta masyarakat agar lebih menahan diri dan tidak terpancing isu-isu yang beredar sehingga dikhawatirkan dapat menyebabkan tindakan melawan hukum yang merugikan diri sendiri, keluarga dan orang lain.

Selain itu, nelayan tradisional maupun pengguna pukat harimau juga diminta tetap menjaga situasi yang kondusif di Kota Bengkulu dengan tidak melakukan hal-hal yang dapat mengakibatkan kerugian secara moril dan materil.

Sebelumnya, ratusan nelayan di Kelurahan Malabero turun ke jalan dan sebagian merazia nelayan lain yang menggunakan pukat harimau atau trawl. Bahkan di antara mereka ada yang membawa senjata tajam.

Untuk mengantisipasi memburuknya situasi, polisi setempat telah bersiaga dan mendirikan sejumlah pos pengamanan. Saat ini situasi di sekitar Pantai Malabero tetap kondusif.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018