Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung menurunkan tim ke Kabupaten Seluma untuk menindaklanjuti laporan warga terkait kemunculan satwa liar dilindungi harimau Sumatera (Phantera tigris Sumatrae).

"Kami sudah menurunkan tim ke lokasi untuk memastikan kemunculan harimau di dalam atau di luar kawasan hutan," kata Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung Abu Bakar di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan bila berada di dalam kawasan hutan, petugas hanya bertugas mengawasi wilayah itu sehingga tidak terjadi konflik manusia dengan harimau.

Sementara bila lokasi berada di luar kawasan hutan, maka biasanya petugas akan mengevakuasi satwa terancam punah tersebut atau mengusir harimau ke dalam hutan.

Abu menambahkan, kemunculan harimau di sekitar permukiman warga tidak lain karena di dalam hutan stok makanan sudah berkurang.

"Karena itu kami meminta pemerintah tidak mengizinkan acara berburu babi hutan besar-besaran di dalam kawasan hutan," ucapnya.

Sebelumnya warga Kecamatan Seluma Utara melaporkan kemunculan seekor harimau di sekitar permukiman mereka yang ditandai dengan jejak satwa tersebut.

Bahkan sejumlah hewan ternak warga seperti kambing dan anjing sudah diterkam harimau tersebut.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018