Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, telah memberikan bantuan sebanyak dua liter insektisida untuk pengendalian hama wereng dan ulat yang menyerang seluas 20 hektare tanaman padi milik kelompok tani Tunas Baru Desa Arah Tiga.
"Kami telah menyerahkan bantuan insektisida tersebut kepada perwakilan kelompok tani Tunas Baru," kata Kabid Tanaman Pangan dan Holtukultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Wahyu Hidayat melalui Kasi Proteksi Tanaman Pangan dan Hoktukultura Wal Asri di Mukomuko, Senin.
Ia menyatakan, seluas 20 hektare dari 25 hektare areal persawahan padi milik kelompok tani Tunas Baru Desa Arah Tiga sejak dua pekan terakhir terserang hama wereng dan ulat sehingga berpotensi menurunkan produktivitas tanaman tersebut.
Ia menyatakan, instansi itu yang memberikan bantuan insektisida, kemudian kelompok tani secara mandiri menyemprotkan insektisida ke tanaman yang terserang hama wereng dan ulat.
Ia memastikan, tidak seluruh tanaman padi di areal persawahan seluas 20 hektare milik kelompok tani tersebut yang rusak akibat terserang hama. Masih ada tanaman padi di lahan itu yang masih bertahan.
Karena petani setempat cepat tanggap dengan cara menyemprotkan insektisida secara mandiri ke tanaman padi sebelum kelompok tani itu menerima bantuan insektisida dari pemerintah setempat.
"Dari awal mereka sudah melakukan penanggulangan, kemudian ditambah bantuan insektida dari pemerintah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Kami telah menyerahkan bantuan insektisida tersebut kepada perwakilan kelompok tani Tunas Baru," kata Kabid Tanaman Pangan dan Holtukultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Wahyu Hidayat melalui Kasi Proteksi Tanaman Pangan dan Hoktukultura Wal Asri di Mukomuko, Senin.
Ia menyatakan, seluas 20 hektare dari 25 hektare areal persawahan padi milik kelompok tani Tunas Baru Desa Arah Tiga sejak dua pekan terakhir terserang hama wereng dan ulat sehingga berpotensi menurunkan produktivitas tanaman tersebut.
Ia menyatakan, instansi itu yang memberikan bantuan insektisida, kemudian kelompok tani secara mandiri menyemprotkan insektisida ke tanaman yang terserang hama wereng dan ulat.
Ia memastikan, tidak seluruh tanaman padi di areal persawahan seluas 20 hektare milik kelompok tani tersebut yang rusak akibat terserang hama. Masih ada tanaman padi di lahan itu yang masih bertahan.
Karena petani setempat cepat tanggap dengan cara menyemprotkan insektisida secara mandiri ke tanaman padi sebelum kelompok tani itu menerima bantuan insektisida dari pemerintah setempat.
"Dari awal mereka sudah melakukan penanggulangan, kemudian ditambah bantuan insektida dari pemerintah," ujarnya.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018