Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengusulkan pembentukan sekolah aman bencana di daerah itu pada 2018.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Rejang Lebong Mutafa Lupi di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan usulan pembentukan sekolah aman bencana ini diajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Usulan pembentukan program sekolah aman bencana ini khusus untuk ancaman bencana alam gempa bumi dan ancaman gunung api saja," katanya.

Untuk sekolah yang akan dijadikan sekolah aman bencana gempa tambah dia, akan dilaksanakan pada seluruh sekolah bertingkat, baik yang berada di dalam kota maupun wilayah kecamatan.

Sekolah yang akan dijadikan sekolah aman bencana dari ancaman gunung api ialah SMA negeri 13 Talang Tengah Desa Bengko yang berada di kawasan Gunung Api Bukit Kaba.

Pembentukan program sekolah aman bencana di wilayah itu kata dia, penting dilaksanakan mengingat Kabupaten Rejang Lebong masuk dalam daftar 136 daerah di Tanah Air yang rawan bencana alam.

Sementara itu beberapa jenis bencana alam yang kerap terjadi di wilayah itu kata Mutafa Lupi antara lain angin puting beliung, tanah longsor, banjir, gempa bumi dan kebakaran akibat kekeringan. Dari beberapa macam bencana alam ini berdasarkan catatan pihaknya sepanjang 2017 lalu, setidaknya telah terjadi delapan kali kasus kebakaran.

Kemudian banjir di wilayah Desa Belumai I dan II Kecamatan Padang Ulak Tanding, kendati tidak memakan korban jiwa namun kerugiannya mencapai miliaran rupiah, tanah longsor di beberapa titik di Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, seterusnya di wilayah Desa Taba Renah, Kecamatan Curup Utara, akibat longsor ini walaupun tidak mamakan korban jiwa namun mengancam sejumlah rumah penduduk.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018