Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu segera meneliti uang palsu senilai puluhan juta rupiah yang diamankan Kepolisian Resor Kota Bengkulu dari enam pelaku yang disangkakan menjadi pengedar dan pencetak.

"Kami akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian, penelitian rampung dalam sehari, dan langsung jadi data forensiknya," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Endang Kurnia Saputra di Bengkulu, Selasa.

Menurut Endang, memang sudah tugas Bank Indonesia untuk menerbitkan data forensik dari temuan uang palsu tersebut.

"Ya untuk memastikannya harus ahli arau peralatan khusus, dan itu ada di Bank Indonesia, data forensik akan kami serahkan ke kepolisian untuk dipergunakan menyeret pelaku ke pengadilan," kata dia.

Selain itu, Bank Indonesia juga menyiapkan ahli jika diperlukan sebagai saksi yang akan dihadirkan jaksa saat di persidangan.

Mengenai pengungkapan kasus ini, Kepala Perwakilan Bank Indonesia tersebut mengajak seluruh masyarakat agar lebih waspada lagi terhadap peredaran uang palsu dengan memastikan keaslian uang saat bertransaksi seperti mengenali uang dengan cara 3D atau menggunakan peralatan tertentu.

Masyarakat juga diharapkan tidak bertransaksi di lokasi yang minim cahaya atau kurang penerangan, khususnya malam hari.

Kepolisian Resor Kota Bengkulu, pada Senin 23 April 2018, mengamankan enam pelaku pengedar uang palsu. Dari tangan tersangka diamankan sejumlah lembaran upal, jika lembaran ini merupakan rupiah asli, nilainya sekitar Rp73 juta.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018