Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Pemerintah Provinsi Bengkulu, menawarkan proyek pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Pelabuhan Pulau Baai-Kota Padang, Kabupaten Rejanglebong yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan, kepada investor. 

"Ada pihak ketiga atau investor yang berminat membangun, dan proyek ini tetap kita perjuangkan," kata pelaksana tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Bengkulu, Oktaviano di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan hal itu terkait keputusan pemerintah pusat menghapus proyek rel kereta api dari daftar proyek strategis nasional 2018.

Dalam perubahan kedua Perpres No. 56 Tahun 2018 tentang Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 20 Juli 2018, disebutkan hanya ada satu PSN di wilayah Provinsi Bengkulu yakni jalan tol yang menghubungkan Bengkulu-Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan.

"Walaupun rel kereta api dicoret dari PSN tapi proyek itu tetap dilanjutkan dengan menawarkan ke pihak ketiga," ucapnya.  Saat ini, kata Oktaviano ada dua calon investor yang tertarik untuk membangun proyek rel kereta api tersebut dan akan dijajaki lebih lanjut. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Budi Djatmiko mengatakan sudah mengusulkan rencana pembangunan jalur kereta api tersebut ke Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

"Sudah ada dua pertemuan di Ditjen Perkeretaapian untuk membahas teknis terrace," kata Budi. 

Pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Kabupaten Rejanglebong menuju Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu sepanjang 168 kilometer diprioritaskan untuk pengangkutan batu bara.

Daerah kabupaten dan kota yang dilintasi, antara lain Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Seluma, Kepahiang dan Rejanglebong.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018