Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Badan Ekonomi Kreatif mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah di Provinsi Bengkulu memiliki toko online dengan memberikan pelatihan digital enterperneurship.

Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Santosa Sungkari di Bengkulu, Senin, menyebutkan, pengembangan bisnis akan lebih potensial lewat toko online, dan sudah banyak perusahaan fintech penyedia toko online.

"Kami bawa salah satunya ke sini, yakni Shopee, dengan kami hadirkan, harapannya penggiat UMKM di Bengkulu lebih mudah untuk membuat toko online," kata dia.

Peluang toko online kata dia sangat besar dalam mengembangkan bisnis karena jangkauan yang luas, minim biaya operasional, dan tidak perlu menyediakan tempat khusus seperti toko fisik.

"Namun tidak sesederhana itu untuk dapat membuat toko online, pihak penyedia tentu memberikan syarat khusus, seperti kejelasan produk dan pengusahanya, perizinan, serta syarat lainnya," kata Hari.

Oleh karena itu, Bekraf memberikan pelatihan kepada penggiat UMKM di Provinsi Bengkulu supaya mereka bisa memenuhi standar usaha yang ditetapkan penyedia toko online.

"Untuk yang di Bengkulu kami bekerjasama dengan Anggota Komisi X DPR RI Dewi Coryati," ujarnya.

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI Dewi Coryati, menyebutkan, ia bersama Bekraf melatih kompetensi 180 penggiat UMKM di Bengkulu agar mampu mengembangkan toko online dan bersaing dengan produk serupa dengan daerah lain.

"Agar menarik minat ketika dipasarkan di toko online, tantu ada banyak kriteria yang harus dipenuhi, seperti kejelasan produk, kualitas dan kemasan," ujarnya.

Legislator asal Bengkulu itu berharap 30 persen dari 180 penggiat yang diberikan pelatihan bisa langsung membuat toko online di perusahaan layanan Shopee.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018