Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Aksi demo yang digelar ratusan mahasiswa Kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Rabu siang, di gedung DPRD setempat hanya berlangsung singkat karena 30 anggota dewan sedang dinas luar.

"Jelas kami sangat kecewa, karena tidak bisa bertemu dengan 30 anggota DPRD Rejang Lebong. Kami akan datang lagi ke sini dengan membawa massa yang lebih banyak untuk bertemu dengan ketua dan anggota DPRD Rejang Lebong," kata Firmandiansyah, Koordinator aksi solidaritas mahasiswa Kota Curup itu pula.

Kedatangan ratusan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Kota Curup ke gedung DPRD Rejang Lebong tersebut, kata dia lagi, untuk meminta dukungan kepada dewan guna mendesak Komnas HAM membentuk tim pencari fakta atas berbagai tindak kekerasan yang dialami mahasiswa di Tanah Air saat menyuarakan aksinya.

Namun aksi mereka ini belum mendapatkan tanggapan, karena mereka tidak menemukan satu anggota dewan pun dan hanya bertemu dengan Sekretaris DPRD Rejang Lebong.

Dia menjelaskan, adanya beberapa aksi mahasiswa di berbagai daerah yang berakhir ricuh, sehingga menyebabkan jatuh korban dari kalangan mahasiswa maupun petugas seperti yang terjadi di Medan maupun di Kota Bengkulu serta daerah lainnya, agar tidak terulang lagi.

"Tadi hasil kesepakatan dengan Sekwan DPRD Rejang Lebong, akan mempertemukan kami dengan pimpinan DPRD dan anggota DPRD pada hari Sabtu tanggal 29 September nanti. Jika ini tidak terbukti kami akan datang lagi dengan membawa massa jumlahnya tiga kali lipat dari sekarang," katanya pula.

Sekretaris DPRD Rejang Lebong Zulkarnain menjelaskan, 30 anggota DPRD Rejang Lebong terhitung sejak 25-28 September nanti sedang melakukan dinas luar, seperti mengikuti bimtek asosiasi dewan se-Indonesia di Jakarta, juga ada yang berkunjung ke Kementerian PDT guna berkonsultasi masalah dana desa.

"Anggota yang mengikuti bimtek akan pulang Kamis besok, sedangkan untuk Ketua DPRD dan anggota Komisi I sampai dengan hari Jumat baru kembali," kata Zulkarnain.

Aksi damai mahasiswa ini berlangsung sejak pukul 10.00 WIB dimulai dari Masjid Jamik Pasar Tengah Curup kemudian melakukan longmarch ke gedung DPRD Rejang Lebong dan tiba pukul 11.15 WIB, kemudian membubarkan diri pukul 12.08 WIB.

Selain membawa spanduk besar dan poster, mereka juga membawa keranda mayat dan pocong yang diartikan sebagai simbol atas matinya demokrasi.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018