Bengkulu Selatan (Antaranews Bengkulu) - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah menyiapkan transmigrasi berbasis kota mandiri yang akan ditempatkan di daerah itu.
Kepala Disnakertrans Bengkulu Selatan, Edi Susanto di Manna, Jumat, mengatakan lokasi transmigrasi tersebut berada di Desa Batu Ampar, Kecamatan Kedurang, di mana pengerjaan pembangunan sarana prasarana pendukungnya sudah mencapai 85 persen.
"Saat ini realisasi pengerjaan fisiknya sudah mencapai 85 persen. Kami menargetkan proyek ini akan rampung pada akhir tahun ini," ujarnya.
Dalam program transmigrasi di daerah tersebut kata dia, akan diisi oleh peserta dari empat provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Selain itu juga disediakan program transmigrasi lokal untuk warga miskin yang berasal dari wilayah itu.
Untuk tahap awal ini, pemukiman warga transmigrasi yang dibangun pemerintah sebanyak 25 unit dengan pembagian 15 unit bagi peserta dari Pulau Jawa dan 10 unit lainnya untuk peserta transmigrasi lokal. Para transmigran ini akan mendapat? lahan usaha seluas 1,4 hektare.
"Tahun ini merupakan tahap awal pembangunan kawasan transmigrasi, sehingga lahan yang dipakai hanya 30 haktare. Untuk tahun 2019, kami usulkan pembangunan 300 unit rumah di daerah itu," jelasnya.
Kawasan transmigrasi merupakan cerminan daerah produktif karena memilik potensi sumber daya alam yang melimpah, tidak heran jika Pemkab Bengkulu Selatan telah menyiapkan lahan cadangan transmigrasi seluas 900 hektare di Desa Batu Ampar.
Potensi lahan yang dikembangkan untuk program transmigrasi berada di kawasan hutan produksi. Wilayah ini memiliki tingkat kesuburan yang masih tinggi sehingga produktif untuk dikelola sebagai kawasan pertanian dan perkebunan.
"Wilayah terisolir akan menjadi berkembang dengan kedatangan para transmigran. Mereka berperan penting dalam menumbuhkan kawasan perekonomian baru di Bengkulu Selatan," ujar Edi Susanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
Kepala Disnakertrans Bengkulu Selatan, Edi Susanto di Manna, Jumat, mengatakan lokasi transmigrasi tersebut berada di Desa Batu Ampar, Kecamatan Kedurang, di mana pengerjaan pembangunan sarana prasarana pendukungnya sudah mencapai 85 persen.
"Saat ini realisasi pengerjaan fisiknya sudah mencapai 85 persen. Kami menargetkan proyek ini akan rampung pada akhir tahun ini," ujarnya.
Dalam program transmigrasi di daerah tersebut kata dia, akan diisi oleh peserta dari empat provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Selain itu juga disediakan program transmigrasi lokal untuk warga miskin yang berasal dari wilayah itu.
Untuk tahap awal ini, pemukiman warga transmigrasi yang dibangun pemerintah sebanyak 25 unit dengan pembagian 15 unit bagi peserta dari Pulau Jawa dan 10 unit lainnya untuk peserta transmigrasi lokal. Para transmigran ini akan mendapat? lahan usaha seluas 1,4 hektare.
"Tahun ini merupakan tahap awal pembangunan kawasan transmigrasi, sehingga lahan yang dipakai hanya 30 haktare. Untuk tahun 2019, kami usulkan pembangunan 300 unit rumah di daerah itu," jelasnya.
Kawasan transmigrasi merupakan cerminan daerah produktif karena memilik potensi sumber daya alam yang melimpah, tidak heran jika Pemkab Bengkulu Selatan telah menyiapkan lahan cadangan transmigrasi seluas 900 hektare di Desa Batu Ampar.
Potensi lahan yang dikembangkan untuk program transmigrasi berada di kawasan hutan produksi. Wilayah ini memiliki tingkat kesuburan yang masih tinggi sehingga produktif untuk dikelola sebagai kawasan pertanian dan perkebunan.
"Wilayah terisolir akan menjadi berkembang dengan kedatangan para transmigran. Mereka berperan penting dalam menumbuhkan kawasan perekonomian baru di Bengkulu Selatan," ujar Edi Susanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018