Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Dinas Perikanan Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, menyebutkan hasil tangkapan gurita yang dilakukan para nelayan di daerah itu perbulannya mencapai 20 ton.
   
"Sebagian besar gurita dari Kaur dikirim ke pelabuhan Muara Angke, Jakarta, untuk memenuhi kebutuhan pasar mancanegara," kata kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kaur, Edwar Happy saat berada di Bengkulu, Rabu.
   
Edwar menuturkan bahwa jumlah ini belum termasuk yang beredar di pasar domestik Bengkulu, sehingga komoditas gurita memiliki peluang besar dalam membangun ekonomi maritim.
   
Kawasan terumbu karang yang tersebar merata di sepanjang perairan Kabupaten Kaur, salah satunya Kecamatan Maje, merupakan habitat favorit hewan moluska tersebut.
   
Harga gurita basar saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram, sedangkan untuk gurita kering mencapai Rp100.000 sampai Rp150.000 per kg.
   
"Kami meminta nelayan untuk merawat dan menjaga terumbu karang yang menjadi rumah gurita, karena hewan ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi," ujarnya.
   
Terkait gurita yang belum bisa dibudidayakan, sambung Edwar, pemerintah akan mencari cara dalam mengembangbiakkan hewan ini agar dapat diperbanyak secara massal.
   
"Saat ini gurita memang belum bisa dibudidayakan, tapi kami akan terus mencari cara untuk mengembangbiakkannya agar habibat hewan ini tidak habis karena perburuan di alam," tambah dia.

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018