Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Pemerintah Provinsi Bengkulu siap berinvestasi besar agar bank pembangunan daerah setempat Bank Bengkulu bisa bertransformasi dari bank konvensional menjadi Bank Bengkulu Syariah. 

"Sekarang modal Bank Bengkulu sekitar 300 miliar, untuk bertransformasi, Bank Bengkulu harus menjadi bank buku II," kata Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, di Bengkulu, Jumat. 

Bank buku II yakni perbankan yang memiliki modal inti pada rentang Rp1--5 triliun, sedangkan Bank Bengkulu saat ini masih berada pada klasifikasi bank buku I, atau dengan modal inti di bawah Rp1 triliun. 

"Saat ini, pemerintah provinsi merupakan pemegang saham terbesar yakni 40 persen, dan kita siap mendominasi penambahan modal Bank Bengkulu jika kabupaten dan kota belum ambil bagian," kata dia. 

Dengan bertransformasi menjadi perbankan syariah, menurut Gubernur Rohidin, bank daerah ini akan menjangkau lebih banyak lagi segmen. 

Sebab, lanjut dia, produk perbankan yang ditawarkan kepada masyarakat akan semakin beragam. Tentunya hal ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah dan akselerasi BPD. 

"Perbankan dan ekonomi syariah ini memiliki keuntungan lebih, yakni terjamin kehalalannya dan memiliki dampak keberkahan dari setiap kegiatan ekonominya," tutur Rohidin. 

Transformasi Bank Bengkulu ini diupayakan dapat terealisasi pada 2019 atau pada 2020 mendatang. Rohidin terus mendorong pemegang saham lainnya untuk melakukan percepatan transformasi. 

"Pada rapat umum pemegang saham, kita terus dorong kabupaten dan kota untuk menjadikan Bank Bengkulu ke buku II," tutupnya.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018