Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang menyerang warga daerah itu hingga akhir Oktober 2018 mencapai 161 kasus.
Plt Kepala Dinkes Rejang Lebong, Syamsir di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan jumlah penderita DBD tersebut tercatat dari Januari sampai akhir Oktober dan diperkirakan akan terus bertambah sampai dengan akhir 2018.
"Kasus DBD yang terjadi pada 2018 meningkat tajam dibandingkan dengan 2017, untuk itu warga harus mewaspadainya agar kasus ini tidak semakin meluas," ujarnya.
Kalangan warga yang terserang DBD itu sendiri, tambah dia terpantau oleh petugas kesehatan yang berada di 21 Puskesmas tersebar di 15 kecamatan, maupun yang berobat ke RSUD Curup.
Kendati meningkatkan drastis dibandingkan 2017 yang hanya 64 kasus, namun belum didapati adanya korban meninggal dunia.
Kalangan warga ini dinyatakan positip terserang DBD setelah petugas melakukan pemeriksaan laboratorium, dan selanjutnya melakukan penanganan dengan memberikan pengobatan serta melakukan pengasapan (fogging) di area kediaman penderita, untuk membunuh nyamuk penyebar aedes aegypti dewasa.
"Fogging ini tidak menyelesaikan masalah, ini cuma untuk membunuh nyamuk dewasa saja. Larva atau jentik nyamuknya tidak mati dan dalam waktu singkat bisa kembali menetas dalam jumlah yang banyak," ujarnya.
Untuk itu, warga dihimbau agar selalu menjaga kebersihan lingkungan serta melakukan gerakan 4M yaitu menutup tempat air, menguras bak mandi, mengubur barang bekas dan memantau jentik nyamuk.
Sementara itu Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Rejang Lebong, Eni Seri Wahyuni menambahkan Rejang Lebong saat ini masuk dalam daerah endemis DBD di Bengkulu, dengan sebaran secara sporadis terjadi pada 20 desa/kelurahan dari 156 desa/kelurahan di wilayah itu.
Adapun desa/kelurahan itu yakni Kelurahan Talang Benih, Dwi Tunggal, Air Putih Lama, Air Rambai dan Timbul Rejo. Kemudian di Kecamatan Curup Utara Kelurahan Dusun Curup, Desa Perbo, Dusun Sawah.
Selanjuntya di Kecamatan Curup Selatan meliputi Kelurahan Air Putih Baru, Desa Teladan, Tempel Rejo, Rimbo Recap, dan Desa Tanjung Dalam. Kemudian di Kecamatan Curup Tengah yakni Kelurahan Batu Galing, Air Bang.
Seterusnya di Kecamatan Curup Timur yakni di Desa Air Meles Bawah, Kelurahan Karang Anyar, Duku Ulu dan Kampung Delima. Kecamatan Selupu Rejang di Desa Air Duku dan Air Meles Atas. Kemudian di Kecamatan Bermani Ulu Raya di Desa Pal VIII.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
Plt Kepala Dinkes Rejang Lebong, Syamsir di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan jumlah penderita DBD tersebut tercatat dari Januari sampai akhir Oktober dan diperkirakan akan terus bertambah sampai dengan akhir 2018.
"Kasus DBD yang terjadi pada 2018 meningkat tajam dibandingkan dengan 2017, untuk itu warga harus mewaspadainya agar kasus ini tidak semakin meluas," ujarnya.
Kalangan warga yang terserang DBD itu sendiri, tambah dia terpantau oleh petugas kesehatan yang berada di 21 Puskesmas tersebar di 15 kecamatan, maupun yang berobat ke RSUD Curup.
Kendati meningkatkan drastis dibandingkan 2017 yang hanya 64 kasus, namun belum didapati adanya korban meninggal dunia.
Kalangan warga ini dinyatakan positip terserang DBD setelah petugas melakukan pemeriksaan laboratorium, dan selanjutnya melakukan penanganan dengan memberikan pengobatan serta melakukan pengasapan (fogging) di area kediaman penderita, untuk membunuh nyamuk penyebar aedes aegypti dewasa.
"Fogging ini tidak menyelesaikan masalah, ini cuma untuk membunuh nyamuk dewasa saja. Larva atau jentik nyamuknya tidak mati dan dalam waktu singkat bisa kembali menetas dalam jumlah yang banyak," ujarnya.
Untuk itu, warga dihimbau agar selalu menjaga kebersihan lingkungan serta melakukan gerakan 4M yaitu menutup tempat air, menguras bak mandi, mengubur barang bekas dan memantau jentik nyamuk.
Sementara itu Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Rejang Lebong, Eni Seri Wahyuni menambahkan Rejang Lebong saat ini masuk dalam daerah endemis DBD di Bengkulu, dengan sebaran secara sporadis terjadi pada 20 desa/kelurahan dari 156 desa/kelurahan di wilayah itu.
Adapun desa/kelurahan itu yakni Kelurahan Talang Benih, Dwi Tunggal, Air Putih Lama, Air Rambai dan Timbul Rejo. Kemudian di Kecamatan Curup Utara Kelurahan Dusun Curup, Desa Perbo, Dusun Sawah.
Selanjuntya di Kecamatan Curup Selatan meliputi Kelurahan Air Putih Baru, Desa Teladan, Tempel Rejo, Rimbo Recap, dan Desa Tanjung Dalam. Kemudian di Kecamatan Curup Tengah yakni Kelurahan Batu Galing, Air Bang.
Seterusnya di Kecamatan Curup Timur yakni di Desa Air Meles Bawah, Kelurahan Karang Anyar, Duku Ulu dan Kampung Delima. Kecamatan Selupu Rejang di Desa Air Duku dan Air Meles Atas. Kemudian di Kecamatan Bermani Ulu Raya di Desa Pal VIII.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018