Sangatta (ANTARA Bengkulu) - Seorang gadis 14 tahun siswa SMP Negeri 1 Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, ditemukan tewas keracunan lem di kamarnya di Wisma Sangatta Kompleks PSK Kampung Kajang, RT 04, dusun Sendawar desa Singa Geweh, Minggu pagi.

Gadis yang bernama Oni Aprilia Putri ditemukan salah satu pelayan PSK (pekerja seks komersil) Maya Rustandi (32) dalam keadaan tidak bernyawa dengan  mulut berbusa akibat keracunan mengkosumsi lem rajawali dan beberapa lembar plastik menempel di mulutnya.

"Korban yang merupakan anak sulung dari pemilik wisma Sangatta, Lestari (55), diduga tewas karena over dosis setelah mengkonsumsi lem jenis rajawali," kata Kapolsek Kutai Timur, AKBP Budi Santoso melalui Kasat Reskrim Itpu Zakir Arman.

Menurut Kasat Itpu  Zakir Arman, saat ditemukan, posisi korban kaku, mulut berbusa dan tersumbat plastik lem rajawali pada mulutnya. Saat tim identifikasi dari Polsek dan Polres tiba di TKP, mayat korban sudah dipindahkan ke ruang umum, namun mulutnya masih berbusa.

Dari hasil pemeriksaan Polisi di kamar korban ditemukan dua kaleng lem rajawai berukuran besar dan dua kaleng berukuran kecil, dan beberapa lembar plastik bekas pakai dan berhamburan dalam kamarnya.

"Dugaan polisi korban yang masih remaja ini over-dosis lem rajawali itu. Namun orang tuanya menolak dilakukan otopsi, sehingga pemeriksaan tidak dilakukan," kata Kasat Reksrim Iptu Arman.

Kapolsek Sangatta AKP Sumarno saat dikonfirmasi mengatakan belum mendapatkan kabar terkait tewasnya salah seorang anak germo Kampung Kajang.

"Saya belum tahu itu, karena masih di sangkima dalam rangka membantu tim mencari korban jatuhnya pesawat Cessna," katanya melalui telepon selulernya.

Sedangkan Lestari, orang tua korban pemilik wisma saat ditemui mengatakan, tidak mengetahui kalau anaknya selama ini mengkosumsi obat-obat terlarang termasuk lem rajawali itu.

Dikatakannya, sekitar pukul 08.30 wita, maya salah seorang PSK disuruh membangunkan korban untuk ke pasar, namun tidak kunjung bangun meski sudah berteriak-teriak memanggilnya.

Karena tidak bangun, maya mendobrak kamarnya, dan sontak maya teriak saat melihat korban dalam keadaan kaku dan mulut berbusa. Hal itu membuat warga sekitar kaget dan berdatangan ke rumah itu dan membantu memindahkan.

"Kami jelas sedih karena anak sulungnya tewas dalam kondisi mengenaskan, padahal selama ini kami percaya dan kami didik dengan baik," kata Lestari dengan wajah tertunduk.(ant)

Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012