Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Badan Musyawarah Adat (BMA) Provinsi Bengkulu meminta pemerintah dan investor untuk selalu menjaga kearifan lokal dalam mengembangkan industri pariwisata di wilayah itu.

"Hal terpenting bagi kami masyarakat adat adalah pihak pengembang mampu menjaga kearifan lokal yang ada di sekitaran objek wisata," kata Ketua BMA Provinsi Bengkulu, Effendi di Bengkulu, Kamis.

Effendi menjelaskan bahwa menjaga kearifan lokal merupakan sesuatu yang perlu dilakukan agar masyarakat menerima dampak positif dari adanya pembangunan sektor kepariwisataan.

"Kami ambil contoh Danau Dendam Tak Sudah, yang masyarakatnya sering menangkap ikan menggunakan sampan tradisional hingga tradisi neron. Apabila objek wisata ini dibangun, maka kearifan lokal yang seperti itu harus selalu dilestarikan sebagai atraksi wisata," ujarnya.

Aspek-aspek kebudayaan yang telah mengakar tersebut, lanjut Effendi, menyimpan berbagai nilai dan sifat yang spesifik, khas serta unik dari kearifan lokal yang dianut masyarakat. 

Menurutnya dengan menjaga marwah kearifan lokal, maka objek wisata akan dianggap memiliki keunggulan yang dapat menarik minat wisatawan berkunjung ke Bengkulu, baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara.

"Kami minta dalam setiap program pembangunan ataupun pengembangan objek wisata untuk selalu mempertahankan kearifan lokal. Ini tentunya dapat menambah daya tarik kunjungan wisatawan," ucapnya.

Selain alasan daya tarik wisatawan, Effendi menambahkan, kearifan lokal di Bengkulu merupakan pembatas harmonis masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam secara bijak.

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019