Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Tanaman padi petani di Kota Bengkulu mulai mati akibat kekeringan yang
melanda daerah itu sejak beberapa waktu lalu.

"Tanaman padi saya yang sudah berumur dua bulan mulai mati karena tidak ada lagi pasokan air untuk mengairi
lahan persawahan," kata salah seorang petani di Kelurahan Panorama Kecamatan Singaran Pati Kota
Bengkulu, Yanto, Jumat.

Akibat pasokan air semakin minim mengairi lahan persawahannya, maka tanaman padinya seluas satu hektare menjadi kerdil dan terancam gagal panen.

"Biasanya setiap malam saya masih berusaha untuk mencari air agar tanaman padi tersebut tidak  kekeringan, namun sudah sekitar 10 hari terakhir  dibiarkan begitu saja karena air semakin sulit  didapat," ujarnya.

Akibat kekeringan tersebut, Yanto terancam mengalami kerugian sebesar Rp4 juta karena biaya yang dikeluarkannya untuk membajak sawah, upah menanam, membeli pupuk dan bibit padi jenis Invari I dan Invago
VI ditanam di sawah tersebut.

Ia juga fasimis tidak bisa menikmati hasil panen seperti sebelumnya dalam keadaan normal bisa menghasilkan sebanyak 120 karung dengan pendapatan sebesar Rp12 juta.

"Saya sudah empat kali gagal panen, pada musim tanam 2012 dan hanya mendapatkan 90 karung, jika keadaan
masih seperti ini kemungkinan tahun depan saya akan  beralih pada pekerjaan lain saja," keluhnya.(mhe)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012