Bengkulu (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyatakan saat ini pengadaan bus sekolah di daerah itu dinilai belum efektif.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Rejang Lebong, Tarsisius Samuji di Rejang Lebong, Senin, mengatakan rencana pengadaan bus sekolah ini belum mendesak karena para pelajar di wilayah itu sebagian besar tinggal di perkampungan bukan di pinggiran jalan utama.

"Pengadaan bus sekolah di Rejang Lebong saat ini belum efektif, karena menurut identifikasi saya sebagian besar pelajar kita bertempat tinggal di pedalaman yang aksesnya tidak bisa dilalui mobil sehingga menjadi pertimbangan kita," ujarnya.

Dengan adanya pertimbangan itu, maka pihaknya tidak jadi mengadakan bus sekolah dan mengalihkannya untuk keperluan dunia pendidikan di Rejang Lebong seperti pengadaan bahan pakai gratis yang mereka bagikan pada akhir 2018 lalu dan untuk siswa baru tahun ajaran 2019.

"Ini bisa membantu mengurangi beban para orang tua untuk pengadaan pakaian, kemudian Program Indonesia Pintar atau PIP yang saat ini sudah mencapai 30 persen dari seluruh pelajar yang ada di Rejang Lebong," katanya.

Rencana pengadaan bus sekolah itu sendiri dianggapnya tidak akan bisa menertibkan pelajar yang membawa sepeda motor ke sekolah, karena jalan utama di Rejang Lebong ini lebih banyak membentang dari arah Kota Curup menuju ke Lubuklinggau, Sumsel, atau dari arah utara ke selatan sedangkan para pelajar ini tinggal di pedesaan.

Sejauh ini pihaknya kata dia, sudah bekerja sama dengan petugas dari Polres Rejang Lebong guna melakukan sosialisasi tertib berlalu lintas, dan tidak menyalahi aturan hukum seperti harus memiliki SIM dan anak di bawah umur yang belum memiliki SIM tidak boleh membawa sepeda motor.

Mereka juga sudah sering melakukan operasi ke tempat-tempat penitipan sepeda motor pelajar ini, tetapi diduga sudah bocor sehingga tidak menemukan sepeda motornya.

"Namun secara bertahap sudah mulai berkurang, ini tidak terlepas dari perhatian para orang tua untuk tidak memberikan anaknya sepeda motor," kata Samuji.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019