Bengkulu   (ANTARA Bengkulu) - Dinas Kesehatan Kota Bengkulu mengimbau seluruh warga daerah itu agar berperilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah meningkatnya jumlah penderita demam berdarah dengue pada 2012.

"Kami mengimbau seluruh warga agar berperilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah meningkatnya jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) pada tahun ini," kata Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Karimel Sinambela kepada reporter antarabengkulu.com, Senin.

Ia mengatakan, jumlah penderita DBD selama empat tahun terakhir terus mengalami peningkatan dan selalu memakan korban jiwa dari bayi hingga orang dewasa.

"Pada 2008 jumlah penderita DBD mencapai 131 orang dengan satu orang meninggal dunia, lalu pada 2009 mencapai 247 orang dengan 10 orang meninggal, kemudian pada 2010 meningkat lagi menjadi 352 orang dengan sembilan orang meninggal dunia dan semakin meningkat pada 2011 mencapai 402 orang dengan tujuh orang meninggal dunia," katanya.

Meningkatnya kasus DBD setiap tahun tersebut menurut Karimel karena tiga hal yakni pola hidup bersih dan sehat warga, perubahan iklim dan pertukaran penduduk dari suatu daerah ke Kota Bengkulu yang membawa penyakit.

Sedangkan meninggalnya beberapa orang para penderita DBD yang terjadi setiap tahun tersebut terjadi karena mereka terlambat diberi penanganan medis karena baru di bawa ke rumah sakit setelah penyakit tergolong parah.

"Agar jumlah penderita DBD pada 2012 ini menurun hendaknya warga membantu kami menurunkan faktor-faktor penyebab semakin berkembangnya nyamuk aedes aegypti seperti membersihkan selokan di sekitar lingkungan tempat tinggal, menerapkan tiga M hingga memakai kelambu saat tidur," katanya.

Untuk menanggulangi penyakit DBD, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu berupaya melakukan pengasapan pada daerah yang ditemukan adanya penderita penyakit tersebut. Selain itu, mereka juga memberi penyuluhan kepada warga melalui pelayanan jemput sehat warga, penyuluhan melalui puskesmas maupun melakukan dialog interaktif melalui media elektronik.

"Daerah yang paling mendominasi ditemukannya penderita DBD sejak 2008 yakni Kecamatan Gading Cempaka yang diikuti oleh Ratu Agung dan Kampung Melayu, sedangkan tren DBD ini sejak 2008 selalu terjadi peningkatan kasus setiap Februari," katanya.

Namun, dalam pengasapan tersebut pihaknya terkendala dengan minimnya jumlah alat yang ada. Dinas Kesehatan Kota Bengkulu hanya ada dua alat pengasapan, dan keterbatasan dana yang diberikan untuk penanganan penyakit DBD.

"Keterbatasan anggaran menghambat kami dalam penanganan penyakit ini namun bila masyarakat dengan penuh kesadaran membersihkan lingkungan dan memberantas jentik nyamuk sebelum dewasa kemungkinan besar target Bengkulu bebas DBD pada 2014 bisa tercapai," katanya. (MHE)
    
    

Pewarta:

Editor : Indra Gultom


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012