Belasan petani pemilik tanam tumbuh di atas tapak proyek PLTU batu bara 2x100 MW di Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu, Jumat siang mendatangi lokasi proyek itu untuk menagih janji pihak PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) selaku pemilik proyek untuk membayar ganti rugi tanaman mereka. 

Tuntutan warga sesuai dengan janji Humas PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) Abu Bakar, saat rapat di Kantor Gubernur Bengkulu pada Rabu, 21 Februari yang menyepakati akan mengganti kerugian petani pemilik tanam tumbuh.

"Kami datang untuk menuntut hak kami dan itu sudah disepakati bersama dengan pihak proyek yang diwakili Abu Bakar dari PT TLB," kata Mukhtar, salah seorang petani yang bertahan dan berencana menemui Abu Bakar di kompleks PLTU Teluk Sepang, Jumat.
 
Petani bertahan dan bermalam di PLTU Teluk Sepang, tuntut ganti rugi tanaman (Foto Antarabengkulu.com)


Sebelum mendatangi lokasi proyek, belasan petani itu telah mendatangi Kantor PT Pelindo II sebab kesepakatan rapat di Kantor Gubernur yang dipimpin Kepala Biro Ekonomi dan SDA Setdaprov Bengkulu, Ansori Tawakal bahwa proses ganti rugi akan diselesaikan di kantor pengelola pelabuhan itu.

Tidak mendapat jawaban memuaskan dari pihak PT Pelindo II, petani pun meninggalkan kantor tersebut dan beralih ke lokasi kebun mereka yang saat ini sudah menjadi tapak proyek PLTU batu bara.

Mukhtar mengatakan para petani merasa dipermainkan oleh pemerintah yang sebelumnya telah memfasilitasi penuntasan masalah mereka. Saat ini menurutnya, petani berinisiatif meminta langsung ganti rugi ke pihak PT TLB selaku pemilik proyek.

Hingga berita ini diturunkan para petani masih bertahan di kompleks PLTU batu bara Teluk Sepang. Saat mendatangi kantor PT Tenaga Listrik Bengkulu di lokasi itu, petani hanya bertemu dengan tiga orang petugas yang mengaku tidak dapat menghubungi Abu Bakar.

Baca juga: Pelunasan ganti rugi PLTU Teluk Sepang kembali dimentahkan PT TLB
Baca juga: Petani datangi PLTU Teluk Sepang tagih ganti rugi

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019