Para nelayan tradisional di Kelurahan Malabero Kota Bengkulu menahan dan membakar dua unit kapal pengguna alat tangkap pukat harimau atau trawl di tengah perairan sekitar Malabero, Kamis.

"Kami menghadang kapal trawl tersebut saat menangkap ikan di perairan Bengkulu lalu langsung membawanya ke Pantai Malabero," kata sesepuh nelayan Malabero Buyung Tamang di Bengkulu, Kamis. 

Ia mengatakan para nelayan Malabero membawa sekitar 20 kapal yang masing-masing kapal berisikan 5 hingga 15 orang anak buah kapal (ABK). Lalu para nelayan itu berlayar menuju Pulau Baai untuk menghadang kapal trawl tersebut. 
 

Kapal trawl dibakar di tengah laut di Bengkulu. (Helti)

Setelah membawa kapal trawl ke perairan Malabero, nelayan langsung menurunkan ABK kapal trawl dan langsung membakar kapal beserta alat tangkapnya itu. 

Sementara itu, pihak kepolisian yang turun ke lokasi pembakaran kapal langsung mengamankan lima orang ABK kapal pengguna trawl tersebut. 

Hingga saat ini, kapal trawl tersebut masih berada di tengah perairan dan pihak kepolisian belum berani mengamankan karena kapal trawl tersebut berbahan bakar bensin dan dikhawatirkan bisa meledak.

Penahanan dan pembakaran kapal trawl di tengah laut ini juga pernah terjadi sekitar tahun 1999 sebab para nelayan tradisional mengkhawatirkan sumber daya laut akan terkuras habis dan rusak dengan penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan itu.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019