Korsleting arus pendek listrik diduga menjadi penyebab kebakaran yang menghanguskan sedikitnya 45 kios di Pasar Minggu Bengkulu. Kebakaran terjadi sekitar pukul 04.30 WIB.

"Dugaan sementara karena arus pendek listrik. Karena disinikan listriknya nyambung-nyambung," kata Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi saat meninjau lokasi kebakaran, Sabtu.

Hingga saat ini, kata Dedy, pihak Kepolisian Resort Bengkulu sedang melakukan penelusuran untuk mengetahui secara pasti penyebab kebakaran ini.

Dalam kurun waktu 2018 hingga 2019, tercatat sudah 3 kali kebakaran hebat melanda kawasan Pasar Minggu ini. Rata-rata penyebab kebakaran karena korsleting arus pendek listrik.

Pada 13 Maret 2018 lalu, api melahap 10 kios di lantai 2 Pasar Minggu. Kejadian terjadi sekitar pukul 10.00 WIB pagi hari. Dari hasil penelusuran pihak berwenang, kebakaran ini murni disebabkan korsleting arus pendek listrik.

Kebakaran hebat juga terjadi pada 14 Desember 2018 lalu. Saat itu api meluluh-lantakkan 352 kios di Pasar tradisional modern di kawasan Pasang Minggu Bengkulu. Penyebabnya juga karena korsleting arus pendek listrik.

Baca juga: Puluhan kios pedagang Pasar Minggu hangus terbakar

Dedy mengklaim Pemerintah Kota Bengkulu melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bersentuhan langsung dengan pedagang pasar sudah sering memberikan imbauan terkait dengan penggunaan jaringan listrik yang ada di Pasar Minggu ini.

Namun imbauan itu tak semuanya diindahkan oleh pedagang pasar. Para pedagang, kata Dedy, masih saja memilih jalan pintas dengan menyambung listrik dari satu tempat ketempat lainnya.

"Pemerintah sudah sering mengimbau agar jaringan listrik itu jangan sampai saling sambung. Tetapi masyarakat terkadang ingin cara pintas," paparnya.

Kondisi semerautnya penataan pasar khususnya jaringan listrik menjadi masalah serius yang dihadapi Pemkot Bengkulu saat ini.

Dedy mengakui APBD Kota Bengkulu tidak mampu untuk membiayai renovasi sejumlah pasar di Kota Bengkulu ini. Untuk itu pihaknya sedang melakukan lobi ke Pemerintah Pusat untuk pembiayaan renovasi pasar.

Kepala Dinas PBK Kota Bengkulu, Saiful Apandi ikut membenarkan perihal dugaan kebakaran ini dipicu korsleting arus pendek listrik.

Dia mengaku, saat melakukan penyisiran pasca-kebakaran pihaknya banyak menemukan kabel listrik yang tidak sesuai dengan standar banyak digunakan oleh pedagang.

"Kabelnya banyak yang dibawah standar. Tidak layak pakailah," katanya.

Baca juga: Kamis siang, kantor penyimpanan logistik Pemilu di Solok terbakar

Disisi lain, Manajer PLN Area Bengkulu, Nova Sagita mengatakan, pasca-kebakaran ini secepatnya pihak PLN akan melakukan supervisi aset kelistrikan yang terdampak kerusakan.

Hal ini dilakukan untuk mengamankan meteran listrik yang masih berfungsi. Selain itu supervisi ini juga untuk melihat apakah masih terdapat jaringan listrik liar yang digunakan pedagang.

"Disekitar area yang tidak terdampak kebakaran kami juga akan lakukan pemeriksaan. Jangan sampai ada instalasi kWh lain yang masih normal malah di pakai oleh oknum atau orang yang disuruh pedangang lain untuk melakukan sambungan liar kembali," paparnya.

Nova menjelaskan, dari hasil investigasi yang dilakukan PLN dalam banyak peristiwa kebakaran, pihaknya menemukan penyebab utama kebakaran disebabkan terlalu banyaknya sambungan kabel.

Akibat sambungan yang terlalu banyak, hantaran kabel menjadi panas dan akhirnya memuat isolasi kabel menjadi rendah dan mudah terbakar.

"Kewenangan kami di PLN sebatas alat pengukur dan pembatas atau sampai kWh meter saja. Sedangkan instalasi kelistrikan pelanggan menjadi tanggung jawab pelanggan sendiri," tegas Nova.

Baca juga: Korsleting listrik, Kantor Polres Lampung Selatan terbakar

Untuk menghindari kebakaran yang berumber dari arus listrik, PLN Area Bengkulu mengimbau pelanggan untuk menggunakan material listrik seperti kabel dan stop kontak yang sesuai standar nasional indonesia.

Tidak menumpukan stop kontak disatu sumber listrik dan jangan menggunakan jaringan listrik liar atau berupaya mencuri jaringan listrik.

"Kami juga merekomendasikan untuk memeriksa instalasi listrik secara rutin 5 tahun sekali," katanya.

Saat ini dilokasi kebakaran, para pedagang dibantu petugas Satpol PP dan Dinas Kebersihan Kota Bengkulu sedang melakukan pembersihan lokasi. Ditargetkan pembersihan ini selesai dilakukan hari ini juga.

Dari 45 kios yang terbakar, hanya sekitar 21 kios yang diisi oleh pedagang. Kios-kios tersebut rata-rata menjual pakaian dan makanan.

Api cepat merambat ke kios lainnya karena kios ini merupakan bangunan semi permanen. Kios ini dibangun dengan material papan dan menggunakan atap seng.

Selain itu, menurut pengakuan pedagang, api cepat merambat juga dikarenakan banyaknya daun kering dibagian atas atap kios yang bersumber dari pohon besar yang ada disekitar kios.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini dan diperkirakan kerugian yang timbul akibat kebakaran ini mencapai lebih dari Rp. 1 miliar.

Baca juga: Kebakaran Tebeng dipadamkan setelah dua jam

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019