Bupati Bengkulu Tengah meminta agar Pemerintah Provinsi Bengkulu dapat mengevaluasi dampak lingkungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi di Kabupaten Kepahiang yang aliran airnya dibuang ke Sungai Susup Bengkulu Tengah. 

"Ada dugaan banjir beberapa waktu lalu disebabkan karena pembukaan pintu PLTA Musi," kata Bupati Bengkulu Tengah Ferry Ramli di Bengkulu, Selasa. 

Karena itu pihaknya meminta pemprov mengevaluasi sistem buka tutup pintu air PLTA Musi. 

Hal ini karena beberapa desa berada dekat dengan aliran Sungai Susup seperti desa Susup, Rajak Besi Kecamatan Merigi Sakti Kabupaten Bengkulu Tengah.

Selain mengevaluasi PLTA Musi, pihaknya juga akan mengevaluasi izin perkebunan dan pertambangan di Bengkulu Tengah. 

Untuk diketahui Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan wilayah terparah akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi beberapa waktu lalu. 

Ada belasan korban jiwa akibat tanah longsor dan banjir serta 8.800 jiwa yang mengungsi. 

Selain itu ada sekitar 2.201 rumah yang terendam hingga 1,3 meter, delapan sarana pendidikan rusak , 8 unit jembatan rusak, 8 titik jalan lintas yang terputus, kemudian perkebunan, pertanian, dan peternakan juga mengalami kerusakan.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019