Harga cabai merah di pasar tradisional Desa Pulai Payung, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, hari ini mulai stabil setelah sebelumnya sempat mengalami kenaikan harga hingga mencapai Rp100 ribu per kilogram.

“Hari ini harga cabai merah di pasar tradisional sebesar Rp35ribu per kilogram, turun dibandingkan sebelumnya Rp100 ribu,” kata Juna, salah seorang warga Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Ipuh, Minggu.

Harga cabai merah di pasar tradisional Desa Pulai Payung, Kecamatan Ipuh mulai naik pada hari Jumat (7/6) dari sebesar Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per kg menjadi sebesar Rp70 ribu per kg, kemudian hari Sabtu (8/6) harganya kembali naik menjadi Rp100 per kg.

Kemudian hari ini, katanya, harga cabai merah di pasar tradisional di wilayah ini mulai stabil dari sehari sebelumnya sebesar Rp100 ribu per kg menjadi sebesar Rp35 ribu per kg.

“Dua hari sebelumnya yakni pada hari Jumat (7/6) dan Sabtu (8/6) atau H+2 hingga H+3 lebaran stok cabai merah di pasar tradisional di wilayah ini sedikit sehingga membuat harga cabai merah di pasar ini naik dua kali lipat, kini stok cabai merah di pasar ini sangat banyak,” ujarnya pula.

Sejumlah warga di wilayah ini tidak membeli cabai merah kepada pedagang yang ada di pasar tradisional di wilayah ini karena masih tersedianya stok cabai merah yang ada di rumahnya.

Selain itu, beberapa warga di Desa Medan Jaya, Kecamatan Ipuh memilih untuk tidak membeli cabai merah kepada pedagang karena menunggu harga cabai merah di pasar tradisional turun.

Selain itu, warga di wilayah ini juga memilih untuk tidak membeli berbagai jenis bumbu untuk memasak kepada padagang pasar tradisional karena mahalnya harga jual bumbu masak tersebut.

“Kami membeli cabai merah dan berbagai jenis bumbu setelah barang yang dijual oleh pedagang di pasar tradisional di wilayah turun atau sama seperti harga sebelumnya,” ujarnya pula.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019