Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan instansinya membutuhkan jaringan listrik yang bersumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengoperasikan berbagai peralatan di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Desa Selagan Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko.

“Kami membutuhkan pasokan listrik untuk mengoperasikan berbagai peralatan di TPA sampah seperti timbangan, komputer dan peralatan elektronik, termasuk untuk penerangan di luar dan dalam lokasi TPA,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko Suwarto di Mukomuko, Kamis.

Tempat pembuangan akhir sampah di Desa Selagan Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko dibangun sejak tahun 2014 dan setelah itu TPA sampah tersebut belum berfungsi maksimal karena belum ada jaringan listrik dan akses jalan menuju lokasi.

Pemerintah setempat mulai mengoperasikan peralatan TPA sampah di daerah ini pada tahun 2018 menggunakan  genset, namun mesin tersebut tidak mampu mengoperasikan berbagai peralatan di TPA sampah itu.

Ia mengatakan, instansinya telah melakukan peninjauan untuk menentukan jarak antara lokasi TPA sampah di Desa Selagan Jaya dengan jaringan listrik yang bersumber dari PLN setempat.

“Jarak antara jaringan listrik terdekat dan lokasi TPA sampah di wilayah sekitar sejauh tiga kilometer,” ujarnya pula.

Ia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi baik secara lisan maupun tertulis dengan pihak PLN ranting wilayah ini terkait dengan pemasangan jaringan listrik di TPA sampah.

Ia menyatakan, instansinya saat ini masih menunggu biaya yang dibutuhkan untuk pemasangan jaringan listrik di TPA sampah dari PLN daerah ini agar instansinya bisa mengusulkan anggaran untuk itu.

“Kalau harus ada biaya yang dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup setempat, kami akan upayakan untuk mengusulkan dananya di APBD Perubahan tahun ini,” ujarnya pula.

Ia mengatakan, instansinya sampai sekarang masih menunggu draf kebutuhan anggaran biaya yang dibutuhkan dari PLN setempat.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019