Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Wali Kota Bengkulu Ahmad Kanedi mengatakan pencegahan virus flu burung (H5N1) yang semakin meluas di daerah itu efektif dilakukan secara konvensional yakni menyemprotkan buih sabun pada kandang ayam.
"Saya sarankan untuk menggunakan buih sabun karena sangat efektif membunuh virus flu burung yang mulai meluas dan tidak membutuhkan biaya yang mahal," kata Ahmad Kanedi, Senin.Selain buih sabun, virus flu burung dibasmi dengan cara tersistem yakni menggunakan disinfektan. Namun, cara tersebut membutuhkan biaya yang lebih banyak.
"Anggaran pencegahan flu ini akan tetap dianggarkan dan kami tetap berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu supaya bisa ditanggulangi secara bersama-sama," katanya.Ia mengatakan, anggaran penanganan flu burung tersebut akan dinaikkan hingga 25 persen mengingat risiko yang ditimbulkan kepada manusia bila virus tersebut semakin meluas.
Selain cara konvensioanla dengan menggunakan buih sabun ataupun deterjen maupun tersistem dengan menggunakan disinfektan, Wali Kota menyarankan kepada peternak untuk menjaga kebersihan kandang ayam mereka serta memberi pencahayaan yang cukup."Peternak hendaknya setiap hari selalu memberikan penyinaran yang cukup pada kandang untuk mematikan virus flu burung yang biasanya berkembang pada musim hujan seperti sekarang ini," kata Wali Kota.
Terkait minimnya ketersediaan alat tes cepat virus flu burung yang ada di Kota Bengkulu, Wali Kota mengatakan akan melaporkan kebutuhannya ke pemerintah pusat. Sementara itu, kepala Dinas Pertanian dan peternakan Kota Bengkulu, Arif Gunadi mengatakan jumlah ayam yang mati mendadak akibat flu burung di daerah itu semakin meningkat, namun dia tidak tau persis berapa jumlahnya.
"Kasus flu burung pada bulan ini sudah menyebar di beberapa kelurahan seperti Bentiring, Sidomulyo hingga Kebun beler. Akibatnya banyak ayam yang mati mendadak terpaksa dimusnahkan karena dikhawatirkan menular kepada manusia," ujarnya.
Untuk mendeteksi virus flu burung tersebut, saat ini Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu masih menyimpan stok alat tes cepat flu burung namun jumlahnya sangat terbatas. Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan Provinsi Bengkulu, hingga Oktober ditemukan kasus flu burung di empat kabupaten/kota yakni Kabupaten Mukomuko,Bengkulu Utara, Seluma dan terbanyak di Kota Bengkulu sebanyak 225 ekor.
Untuk mencegah flu burung tersebut baik pemerintah pusat maupun daerah telah menganggarkan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2013 sebesar Rp125 juta dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Rp200 juta.(mam)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Saya sarankan untuk menggunakan buih sabun karena sangat efektif membunuh virus flu burung yang mulai meluas dan tidak membutuhkan biaya yang mahal," kata Ahmad Kanedi, Senin.Selain buih sabun, virus flu burung dibasmi dengan cara tersistem yakni menggunakan disinfektan. Namun, cara tersebut membutuhkan biaya yang lebih banyak.
"Anggaran pencegahan flu ini akan tetap dianggarkan dan kami tetap berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu supaya bisa ditanggulangi secara bersama-sama," katanya.Ia mengatakan, anggaran penanganan flu burung tersebut akan dinaikkan hingga 25 persen mengingat risiko yang ditimbulkan kepada manusia bila virus tersebut semakin meluas.
Selain cara konvensioanla dengan menggunakan buih sabun ataupun deterjen maupun tersistem dengan menggunakan disinfektan, Wali Kota menyarankan kepada peternak untuk menjaga kebersihan kandang ayam mereka serta memberi pencahayaan yang cukup."Peternak hendaknya setiap hari selalu memberikan penyinaran yang cukup pada kandang untuk mematikan virus flu burung yang biasanya berkembang pada musim hujan seperti sekarang ini," kata Wali Kota.
Terkait minimnya ketersediaan alat tes cepat virus flu burung yang ada di Kota Bengkulu, Wali Kota mengatakan akan melaporkan kebutuhannya ke pemerintah pusat. Sementara itu, kepala Dinas Pertanian dan peternakan Kota Bengkulu, Arif Gunadi mengatakan jumlah ayam yang mati mendadak akibat flu burung di daerah itu semakin meningkat, namun dia tidak tau persis berapa jumlahnya.
"Kasus flu burung pada bulan ini sudah menyebar di beberapa kelurahan seperti Bentiring, Sidomulyo hingga Kebun beler. Akibatnya banyak ayam yang mati mendadak terpaksa dimusnahkan karena dikhawatirkan menular kepada manusia," ujarnya.
Untuk mendeteksi virus flu burung tersebut, saat ini Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu masih menyimpan stok alat tes cepat flu burung namun jumlahnya sangat terbatas. Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan Provinsi Bengkulu, hingga Oktober ditemukan kasus flu burung di empat kabupaten/kota yakni Kabupaten Mukomuko,Bengkulu Utara, Seluma dan terbanyak di Kota Bengkulu sebanyak 225 ekor.
Untuk mencegah flu burung tersebut baik pemerintah pusat maupun daerah telah menganggarkan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2013 sebesar Rp125 juta dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Rp200 juta.(mam)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012