Produksi gabah kering panen milik petani di Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sebanyak lima hingga 6,5 ton per hektare, menurun dibandingkan sebelumnya.
“Produksi gabah kering panen petani di Kecamatan Selagan Raya terendah sebesar lima ton dan tertinggi 6,5 ton per hektare, menurun dibandingkan sebelumnya minimal enam ton hingga tujuh ton per hektare,” kata Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Holtukultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Sugiyanto di Mukomuko, Selasa.
Baca juga: Ratusan warga Mukomuko ikuti pemeriksaan kesehatan gratis
Ia mengatakan hal itu berdasarkan hasil panen raya padi sawah di lahan seluas 15 hektare milik masyarakat petani di Desa Lubuk Bangko, Kecamatan Selagan Raya, beberapa hari terakhir.
Data dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) menunjukkan luas keseluruhan lahan persawahan milik masyarakat petani di Kecamatan Selagan Raya mencapai 821,9 hektare.
Produksi gabah kering panen milik masyarakat petani di wilayah ini turun, katanya, kalau untuk sementara ini penyebabnya karena tanaman padi diserangkan hama sundeb, beluk dan tikus dan serangannya hampir merata di seluruh lahan persawahan milik petani di wilayah ini.
Baca juga: Mukomuko input data penerima program peremajaan sawit
Ia menyatakan, tidak hanya lahan persawahan milik masyarakat petani di wilayah ini yang diserang hama tersebut, termasuk lahan persawahan milik petani di wilayah lainnya di daerah ini.
Untuk itu, ia menyarankan, petani di wilayah ini agar melakukan penanaman padi secara serentak, menggunakan varietas unggul bukan varietas sembarangan yang tidak tahan terhadap serangan hama.
“Kami sarankan seluruh petani di wilayah ini menggunakan varietas padi unggul yang bersertifikat sehingga dapat meningkatkan produksi gabah kering panen,” ujarnya pula.
Kemudian menurutnya, perlu adanya pendampingan dan pengawasan rutin hama penyakit yang menyerang tanaman padi dari petugas pertanian lapangan dan masyarakat petani.
Ia menyatakan, jangan sampai hama dan penyakit menyerang tanaman padi, baru dikendalikan.
Baca juga: Mukomuko bagikan mesin penggiling padi ke petani
Baca juga: Seorang anak tewas tenggelam di Mukomuko
Baca juga: Kecelakaan tewaskan seorang pelajar di Mukomuko
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
“Produksi gabah kering panen petani di Kecamatan Selagan Raya terendah sebesar lima ton dan tertinggi 6,5 ton per hektare, menurun dibandingkan sebelumnya minimal enam ton hingga tujuh ton per hektare,” kata Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Holtukultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Sugiyanto di Mukomuko, Selasa.
Baca juga: Ratusan warga Mukomuko ikuti pemeriksaan kesehatan gratis
Ia mengatakan hal itu berdasarkan hasil panen raya padi sawah di lahan seluas 15 hektare milik masyarakat petani di Desa Lubuk Bangko, Kecamatan Selagan Raya, beberapa hari terakhir.
Data dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) menunjukkan luas keseluruhan lahan persawahan milik masyarakat petani di Kecamatan Selagan Raya mencapai 821,9 hektare.
Produksi gabah kering panen milik masyarakat petani di wilayah ini turun, katanya, kalau untuk sementara ini penyebabnya karena tanaman padi diserangkan hama sundeb, beluk dan tikus dan serangannya hampir merata di seluruh lahan persawahan milik petani di wilayah ini.
Baca juga: Mukomuko input data penerima program peremajaan sawit
Ia menyatakan, tidak hanya lahan persawahan milik masyarakat petani di wilayah ini yang diserang hama tersebut, termasuk lahan persawahan milik petani di wilayah lainnya di daerah ini.
Untuk itu, ia menyarankan, petani di wilayah ini agar melakukan penanaman padi secara serentak, menggunakan varietas unggul bukan varietas sembarangan yang tidak tahan terhadap serangan hama.
“Kami sarankan seluruh petani di wilayah ini menggunakan varietas padi unggul yang bersertifikat sehingga dapat meningkatkan produksi gabah kering panen,” ujarnya pula.
Kemudian menurutnya, perlu adanya pendampingan dan pengawasan rutin hama penyakit yang menyerang tanaman padi dari petugas pertanian lapangan dan masyarakat petani.
Ia menyatakan, jangan sampai hama dan penyakit menyerang tanaman padi, baru dikendalikan.
Baca juga: Mukomuko bagikan mesin penggiling padi ke petani
Baca juga: Seorang anak tewas tenggelam di Mukomuko
Baca juga: Kecelakaan tewaskan seorang pelajar di Mukomuko
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019