Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - PTP Nusantara VII Bengkulu membutuhkan lahan untuk perluasan kebun plasma dan inti, sehingga masyarakat dapat memiliki kebun dilahan sendiri.

"Kami bersedia memanfaatkan lahan perusahaan perkebunan yang tidak aktif dengan status legal dan diserahkan pemerintah daerah," kata Maganer Distrik PTPN VII Bengkulu Ahmad Afifuddin, Jumat.  Ia mengatakan, meskipun perusahaan milik negara itu tengah diobok-obok sejumlah persoalan, namun tetap berkiprah kepada masyarakat, terutama warga kurang mampu.

Lahan yang akan dibutuhkan PTPN VII itu tidak terbatas luasnya, berapa saja ada lahan yang diberikan pemerintah daerah akan dibuat kebun sawit dan karet. Pembuatan kebun itu tetap pada pola kebun inti dan plasma, sehingga masyarakat lebih nyaman dan rasa memiliki karena dalam jangka waktu tertentu kebun itu menjadi milik pribadi masyarakat, ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, PTPN VII tengah memprogramkan untuk peremajaan kebun plasma masyarakat di wilayah Kabupaten Seluma yang luasnya mencapai 6.818 hektare dengan jumlah petani 3.409 kepala keluarga.
Namun akan dilakukan secara bertahap dan sistem kelompok, setiap kelompok itu minmal beranggotakan 100 KK karena dari 3.409 peserta tersebut ebagian besar belum melunasi cicilannya.

Ia menjelaskan, utang peserta plasma kebun karet PTPN VII unit Padang Pelawi, Kabupaten Seluma dari Rp35 miliar hingga Oktober 2012 baru teralisasi Rp5 miliar. Bagi peserta yang tidak melunasi utangnya hingga 1 Juni 2013, maka kebun mereka akan diserahkan ke kantor lelang negara untuk disita dan kembali dilelangkan kepada masyarakat umum, ujarnya.

Kabag Tata Usaha PTPN VII Ditrik Bengkulu Fatahul mengatakan, plasma yang hampir lunas cicilannya yaitu di wilayah Ketahun, sedangkan di Kabupaten Seluma tengah berangsur membayar. "Setiap hari saya melihat petani peserta memadati bank-bank setempat untuk membayar cicilannya dan mudah-mudahan pada awal Juni 2013 semua utang petani sudah lunas," ujarnya.(Z005)

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012