Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Sejumlah peneliti dari Universitas Bengkulu, Minggu melakukan identifikasi morfologi sejumlah tumbuhan yang digunakan oleh dukun di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, untuk menyembuhkan orang sakit.
"Kami ingin mengetahui tumbuhan apa saja yang digunakan oleh dukun di Mukomuko untuk mengobati orang sakit," kata Ketua Tim Peneletian Etnik Mukomuko, Puji Harsono melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, di Mukomuko, Senin.
Bersama dengan anggota tim lainnya, Enggar Apriyanto, Eka Suzanna, dan Nurlailah, Puji mengatakan tujuan penelitian tersebut dalam rangka riset khusus eksplorasi pengetahuan lokal etnomedisin dan tumbuhan obat berbasis komunitas yang selanjutnya disebut riset tumbuhan obat dan jamu/ristoja.
Setelah tanaman yang digunakan oleh tukang obat atau dukung mengobati pasiennya diperoleh, kata dia, selanjutnya tanaman tersebut akan dicarikan nama latinnya.
"Untuk sementara ada beberapa nama obat-obatan yang digunakan ini untuk mengobati orang sakit diantarannya limau lunggo, cabe belanda, puding hutan, sedingin dan jenis tumbuhan lainnya," ujarnya.
Penelitian yang dilakukan oleh tim ini tidak hanya dilaksanakan daerah itu saja, kegiatan serupa merata dilakukan di Tanah Air karena kegiatan ini merupakan program dari Kementerian Kesehatan.
"Khusus di Provinsi Bengkulu kegiatan penelitan dilakukan bekerja sama dengan Univesitas Bengkulu," ujarnya. Setelah tim memperoleh tanaman obat ini, kata dia, selanjutnya tanaman itu akan teliti kembali di Laborotorium Balai Besar Litbang Obat dan Obat Tradisonal.(FTO)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Kami ingin mengetahui tumbuhan apa saja yang digunakan oleh dukun di Mukomuko untuk mengobati orang sakit," kata Ketua Tim Peneletian Etnik Mukomuko, Puji Harsono melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, di Mukomuko, Senin.
Bersama dengan anggota tim lainnya, Enggar Apriyanto, Eka Suzanna, dan Nurlailah, Puji mengatakan tujuan penelitian tersebut dalam rangka riset khusus eksplorasi pengetahuan lokal etnomedisin dan tumbuhan obat berbasis komunitas yang selanjutnya disebut riset tumbuhan obat dan jamu/ristoja.
Setelah tanaman yang digunakan oleh tukang obat atau dukung mengobati pasiennya diperoleh, kata dia, selanjutnya tanaman tersebut akan dicarikan nama latinnya.
"Untuk sementara ada beberapa nama obat-obatan yang digunakan ini untuk mengobati orang sakit diantarannya limau lunggo, cabe belanda, puding hutan, sedingin dan jenis tumbuhan lainnya," ujarnya.
Penelitian yang dilakukan oleh tim ini tidak hanya dilaksanakan daerah itu saja, kegiatan serupa merata dilakukan di Tanah Air karena kegiatan ini merupakan program dari Kementerian Kesehatan.
"Khusus di Provinsi Bengkulu kegiatan penelitan dilakukan bekerja sama dengan Univesitas Bengkulu," ujarnya. Setelah tim memperoleh tanaman obat ini, kata dia, selanjutnya tanaman itu akan teliti kembali di Laborotorium Balai Besar Litbang Obat dan Obat Tradisonal.(FTO)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012