Seluas 20 hektare tanaman padi sawah milik petani di Desa Dusun Baru Pelokan, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, saat ini mulai mengalami kekeringan akibat musim kemarau.

“Berdasarkan laporan petani di wilayah ini seluas 20 hektare tanaman padi sawah yang mengalami kekeringan,” kata Camat XIV Koto Roles Tampubolon dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.

Camat mengatakan hal itu setelah mengecek kondisi tanaman padi sawah milik petani di Desa Dusun Baru Pelokan, Kecamatan XIV Koto yang mengalami kekeringan akibat musim kemarau.

Ia menyebutkan, tanaman padi sawah milik masyarakat petani setempat yang mengalami kekeringan akibat musim kemarau di wilayah tersebut masih berumur sekitar dua minggu.

“Kami kasihan melihat kondisi tanaman padi sawah tersebut. Kini tanah sawah tersebut sudah retak-retak karena belum ada air dari irigasi yang mengalir ke sawah tersebut,” ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya dengan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat sedang mengupayakan untuk mendorong agar air irigasi masuk ke areal sawah petani tersebut.

“Kita upayakan, dan hari ini kita turun dengan UPTD pengairan untuk membuat kesepakatan bagaimana air didorong ke lahan persawahan di Desa Dusun Baru Pelokan,” ujarnya.

Ia menyatakan, para pihak di wilayah ini, termasuk kecamatan dan UPTD hari ini mengadakan rapat untuk membahas solusi mengatasi tanaman padi sawah milik petani yang mengalami kekeringan akibat musim kemarau.

Karena debit air irigasi Manjuto berkurang saat musim kemarau sekarang ini, ia mengatakan, berbagai pihak yang akan hadir pada rapat ini ingin memastikan tentang pengaturan pembagian air irigasi untuk seluruh lahan persawahan milik petani di daerah ini.

“Kita minta supaya air irigasi Manjuto dari Desa Lubuk Pinang didorong hingga ke bagian ujung sawah yang berada di Desa Dusun Baru Pelokan, sehingga sawah petani di wilayah ini tidak mengalami kekeringan seperti sekarang ini,” ujarnya.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019