Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Rabu, pagi menemukan empat ekor penyu mati di sekitar pantai area pembuangan limbah bahang pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bengkulu.

“Kami menerima laporan dari warga dan tim segera ke lokasi, menemukan empat ekor penyu mati di pantai Teluk Sepang,” kata Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung, Donald Hutasoit di Bengkulu, Rabu.

Baca juga: Warga serahkan bangkai penyu ke BKSDA Bengkulu-Lampung
Baca juga: Dalam sepekan, empat ekor penyu mati di Teluk Sepang Bengkulu

Ia mengatakan kasus kematian penyu ini bukan yang pertama sejak PLTU batu bara Teluk Sepang beroperasi di sekitar lokasi itu.

Dari laporan masyarakat sebelumnya, empat ekor penyu juga ditemukan mati di lokasi tersebut sehingga saat ini total delapan penyu yang mati.

“Langkah yang kita ambil adalah akan dilakukan otopsi dan untuk mengetahui kandungan unsur kimia perlu uji laboratorium,” katanya.

Baca juga: DLHK akan beri sanksi jika kematian penyu disebabkan limbah PLTU
Baca juga: BKSDA belum tahu sebab kematian penyu di dekat PLTU Bengkulu

Saat ini keempat penyu tersebut sudah diamankan di kantor BKSDA resor Pantai Panjang dan dokter hewan BKSDA segera melakukan pembedahan dan mengambil sampel mikroskopis.

Sementara warga Kelurahan Teluk Sepang, Rustam mengatakan kematian penyu secara beruntun di Pantai Teluk Sepang menimbulkan tanda tanya besar di masyarakat sebab kejadian ini belum pernah terjadi hingga proyek PLTU batu bara berdiri di tepi pantai itu.

“Kami menduga kuat ini ada kaitannya dengan limbah bahang PLTU batu bara karena selama kami tinggal di Teluk Sepang ini, kejadian seperti ini tidak pernah ada,” ucapnya.

Rustam yang turut bersama petugas BKSDA mengangkut bangkai penyu ke kendaraan patroli mengatakan pemerintah harus segera mencari tahu penyebab kematian penyu tersebut.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019