Jenazah Pardi bin Suhaila (29), tersangka utama pembunuhan Wina Mardiani (20) mahasiswi semester 5 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bengkulu akan dimakamkan di kampung halamannya di Desa Tanjung Alam, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumsel.
Baca juga: Tersangka meninggal, polisi pelajari kemungkinan penghentian kasus pembunuhan mahasiswi Bengkulu
Berdasarkan pantauan di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Bengkulu, jenazah sudah dibawa menuju kampung halamannya sekitar pukul 10.30 WIB, Minggu (22/12) menggunakan mobil ambulance Rumah Sakit Bhayangkara.
Terlihat beberapa orang anggota keluarga tersangka ikut mengantar jenazah ke kampung halamannya. Diketahui, para anggota keluarga tersangka ini sudah berada di Kota Bengkulu sejak Jumat malam (21/12) atau saat tersangka dalam kondisi kritis.
Baca juga: Lobi-lobi polisi di balik penangkapan terduga pelaku pembunuhan mahasiswi Bengkulu
"Iya ini mau dibawa ke dusun (Kampung halaman). Rencananya akan langsung dimakamkan," singkat Ali saat diwawancarai sesaat ketika jenazah tersangka akan dibawa ke mobil ambulance, Minggu.
Salah satu anggota keluarga tersangka lainnya menjelaskan, mobil ambulance Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Bengkulu yang membawa jenazah tersangka ini tidak mengantar jenazah sampai ke kampung halaman.
Mobil ambulance ini hanya mengantar jenazah sampai ke Kecamatan Padang Tepong, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumsel saja atau sebelum Kecamatan Lintang Kanan, tempat jenazah akan dikebumikan.
Baca juga: Pelaku utama pembunuhan mahasiswi Bengkulu ditangkap
Sayangnya salah satu keluarga tersangka yang diwawancarai ini tidak menjelaskan alasan mengapa mobil ambulance ini tidak mengantarkan jenazah hingga ke kampung halamannya. "Nanti ada keluarga yang jemput di Padang Tepong," singkat salah satu pihak keluarga yang namanya tidak disebutkan.
Sebelumnya, tersangka Pardi sejak Kamis (19/12) lalu menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Bengkulu pasca upaya bunuh dirinya digagalkan oleh pihak keluarga.
Ia meregang nyawa di ruang ICU Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Bengkulu pada Sabtu malam (21/12) sekitar pukul 21.40 WIB. Nyawa tersangka Pardi tak tertolong meski pihak Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Bengkulu telah melakukan berbagai upaya medis untuk menyelamatkan tersangka.
Tersangka Pardi ditemukan oleh pihak keluarganya tergantung didalam kamar mandi salah satu rumah keluarga tersangka di Desa Tanjung Alam, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumsel pada Jumat malam (18/12) lalu.
Tersangka Pardi diduga nekat mengakhiri hidupnya karena ketakutan saat pihak keluarganya hendak menyerahkannya ke kepolisian setempat. Selain dengan cara gantung diri, tersangka Pardi juga menusukkan benda tajam kebagian perut sebelah kirinya.
Baca juga: Sakit hati dan dendam jadi motif pembunuhan mahasiswi Bengkulu
Baca juga: Mahasiswi Bengkulu diduga diperkosa sebelum dibunuh
Baca juga: Hasil autopsi, mahasiswi Bengkulu sudah meninggal 5 hari
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Baca juga: Tersangka meninggal, polisi pelajari kemungkinan penghentian kasus pembunuhan mahasiswi Bengkulu
Berdasarkan pantauan di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Bengkulu, jenazah sudah dibawa menuju kampung halamannya sekitar pukul 10.30 WIB, Minggu (22/12) menggunakan mobil ambulance Rumah Sakit Bhayangkara.
Terlihat beberapa orang anggota keluarga tersangka ikut mengantar jenazah ke kampung halamannya. Diketahui, para anggota keluarga tersangka ini sudah berada di Kota Bengkulu sejak Jumat malam (21/12) atau saat tersangka dalam kondisi kritis.
Baca juga: Lobi-lobi polisi di balik penangkapan terduga pelaku pembunuhan mahasiswi Bengkulu
"Iya ini mau dibawa ke dusun (Kampung halaman). Rencananya akan langsung dimakamkan," singkat Ali saat diwawancarai sesaat ketika jenazah tersangka akan dibawa ke mobil ambulance, Minggu.
Salah satu anggota keluarga tersangka lainnya menjelaskan, mobil ambulance Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Bengkulu yang membawa jenazah tersangka ini tidak mengantar jenazah sampai ke kampung halaman.
Mobil ambulance ini hanya mengantar jenazah sampai ke Kecamatan Padang Tepong, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumsel saja atau sebelum Kecamatan Lintang Kanan, tempat jenazah akan dikebumikan.
Baca juga: Pelaku utama pembunuhan mahasiswi Bengkulu ditangkap
Sayangnya salah satu keluarga tersangka yang diwawancarai ini tidak menjelaskan alasan mengapa mobil ambulance ini tidak mengantarkan jenazah hingga ke kampung halamannya. "Nanti ada keluarga yang jemput di Padang Tepong," singkat salah satu pihak keluarga yang namanya tidak disebutkan.
Sebelumnya, tersangka Pardi sejak Kamis (19/12) lalu menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Bengkulu pasca upaya bunuh dirinya digagalkan oleh pihak keluarga.
Ia meregang nyawa di ruang ICU Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Bengkulu pada Sabtu malam (21/12) sekitar pukul 21.40 WIB. Nyawa tersangka Pardi tak tertolong meski pihak Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Bengkulu telah melakukan berbagai upaya medis untuk menyelamatkan tersangka.
Tersangka Pardi ditemukan oleh pihak keluarganya tergantung didalam kamar mandi salah satu rumah keluarga tersangka di Desa Tanjung Alam, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumsel pada Jumat malam (18/12) lalu.
Tersangka Pardi diduga nekat mengakhiri hidupnya karena ketakutan saat pihak keluarganya hendak menyerahkannya ke kepolisian setempat. Selain dengan cara gantung diri, tersangka Pardi juga menusukkan benda tajam kebagian perut sebelah kirinya.
Baca juga: Sakit hati dan dendam jadi motif pembunuhan mahasiswi Bengkulu
Baca juga: Mahasiswi Bengkulu diduga diperkosa sebelum dibunuh
Baca juga: Hasil autopsi, mahasiswi Bengkulu sudah meninggal 5 hari
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019