Pengusutan kasus tewasnya Wina Mardiani (20) Mahasiswi semester 5 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bengkulu yang dilakukan Polres Bengkulu mulai menemukan titik terang. Selain korban pembunuhan, polisi nemukan indikasi bahwa Wina juga korban pemerkosaan dan perampokan. Polisi menduga pelaku lebih dari satu orang.
Baca juga: Sakit hati dan dendam jadi motif pembunuhan mahasiswi Bengkulu
Baca juga: Tetapkan satu tersangka, polisi buru pembunuh mahasiswi Bengkulu
"Dalam kejadian ini ada banyak ya, ada pembunuhan, ada dugaan pemerkosaan juga dan ada Curanmor juga. Jadi dalam kejadian itu ada berlapis-lapis pasal nanti, karena banyak rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Indramawan Kusuma Trisna di Bengkulu, Selasa.
Baca juga: Polres Rejang Lebong cari pelajar hilang misterius
Baca juga: Hasil autopsi, mahasiswi Bengkulu sudah meninggal 5 hari
Baca juga: Polisi mintai keterangan istri penjaga kos Mahasiswi Bengkulu yang tewas
Kasat Reskrim Polres Bengkulu menjelaskan, ditemukannya indikasi pemerkosaan dan perampokan ini atas hasil pencocokan keterangan para pihak yang telah dimintai keterangan oleh polisi.
Selain itu, polisi juga telah menemukan sepeda motor milik Wina tadi malam, Senin (10/12) di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raja Lelo. Ditemukannya sepeda motor ini lah yang menguatkan dugaan bahwa Wina juga korban perampokan.
Selain itu, hasil autopsi menunjukkan bahwa Wina dibunuh dengan cara dicekik menggunakan tali dibagian lehernya. "Hasil autopsi yang bisa disampaikan yaitu korban dijerat dibagian lehernya sehingga tulang lidahnya itu patah," kata Indramawan.
Meski demikian, sambung Indramawan, pihaknya belum bisa menyimpulkan dimana tempat Wina dieksekusi oleh para pelaku. Sebab saat ini pihaknya masih mencocokkan keterangan dari para pihak terkait. Selain itu, Indramawan mengaku polisi banyak menemukan kejanggalan baik dari keterangan para pihak dan hasil olah TKP.
Baca juga: Bupati Mukomuko berharap kasus pembunuhan mahasiswi cepat selesai
Baca juga: Mahasiswi Bengkulu yang tewas terkubur dikenal baik dan pendiam
Baca juga: 5 hari hilang, mahasiswi Bengkulu ditemukan terkubur dengan kaki terikat
"Belum bisa kita pastikan karena banyak versi-versi dari beberapa orang yang sudah kita periksa dan masih banyak kejanggalan dari hasil beberapa kali kita lakukan olah TKP," papar Indramawan.
Indramawan menjelaskan, saat ini pihaknya telah mengamankan dua orang yang diduga kuat terlibat dalam pembunuhan Wina ini. Keduanya merupakan laki-laki yang menyembunyikan motor Wina di Tahura.
Saat ini polisi sedang mendalami sejauh mana keterlibatan kedua orang ini dalam kasus tersebut. Indramawan menyebut keduanya merupakan teman dari pelaku utama yang saat ini sedang diburu oleh polisi. Polisi diketahui telah mengantongi identitas pelaku utama pembunuhan Wina ini.
"Terkait naik statusnya nanti menjadi tersangka saat ini anggota sedang melakukan penyidikan dan pemeriksaan kepada dua orang yang sudah diamankan," jelas Indramawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Baca juga: Sakit hati dan dendam jadi motif pembunuhan mahasiswi Bengkulu
Baca juga: Tetapkan satu tersangka, polisi buru pembunuh mahasiswi Bengkulu
"Dalam kejadian ini ada banyak ya, ada pembunuhan, ada dugaan pemerkosaan juga dan ada Curanmor juga. Jadi dalam kejadian itu ada berlapis-lapis pasal nanti, karena banyak rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Indramawan Kusuma Trisna di Bengkulu, Selasa.
Baca juga: Polres Rejang Lebong cari pelajar hilang misterius
Baca juga: Hasil autopsi, mahasiswi Bengkulu sudah meninggal 5 hari
Baca juga: Polisi mintai keterangan istri penjaga kos Mahasiswi Bengkulu yang tewas
Kasat Reskrim Polres Bengkulu menjelaskan, ditemukannya indikasi pemerkosaan dan perampokan ini atas hasil pencocokan keterangan para pihak yang telah dimintai keterangan oleh polisi.
Selain itu, polisi juga telah menemukan sepeda motor milik Wina tadi malam, Senin (10/12) di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raja Lelo. Ditemukannya sepeda motor ini lah yang menguatkan dugaan bahwa Wina juga korban perampokan.
Selain itu, hasil autopsi menunjukkan bahwa Wina dibunuh dengan cara dicekik menggunakan tali dibagian lehernya. "Hasil autopsi yang bisa disampaikan yaitu korban dijerat dibagian lehernya sehingga tulang lidahnya itu patah," kata Indramawan.
Meski demikian, sambung Indramawan, pihaknya belum bisa menyimpulkan dimana tempat Wina dieksekusi oleh para pelaku. Sebab saat ini pihaknya masih mencocokkan keterangan dari para pihak terkait. Selain itu, Indramawan mengaku polisi banyak menemukan kejanggalan baik dari keterangan para pihak dan hasil olah TKP.
Baca juga: Bupati Mukomuko berharap kasus pembunuhan mahasiswi cepat selesai
Baca juga: Mahasiswi Bengkulu yang tewas terkubur dikenal baik dan pendiam
Baca juga: 5 hari hilang, mahasiswi Bengkulu ditemukan terkubur dengan kaki terikat
"Belum bisa kita pastikan karena banyak versi-versi dari beberapa orang yang sudah kita periksa dan masih banyak kejanggalan dari hasil beberapa kali kita lakukan olah TKP," papar Indramawan.
Indramawan menjelaskan, saat ini pihaknya telah mengamankan dua orang yang diduga kuat terlibat dalam pembunuhan Wina ini. Keduanya merupakan laki-laki yang menyembunyikan motor Wina di Tahura.
Saat ini polisi sedang mendalami sejauh mana keterlibatan kedua orang ini dalam kasus tersebut. Indramawan menyebut keduanya merupakan teman dari pelaku utama yang saat ini sedang diburu oleh polisi. Polisi diketahui telah mengantongi identitas pelaku utama pembunuhan Wina ini.
"Terkait naik statusnya nanti menjadi tersangka saat ini anggota sedang melakukan penyidikan dan pemeriksaan kepada dua orang yang sudah diamankan," jelas Indramawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019