Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut, kecelakaan yang dialami bus Sriwijaya jurusan Bengkulu - Kota Palembang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Provinsi Sumatera Selatan pada Senin malam (23/12) merupakan kecelakaan bus terburuk di Indonesia selama 2019.
Baca juga: Kondisi dua korban bus Sriwijaya di RS stabil
Pimpinan tim investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, kecelakaan bus Sriwijaya ini adalah kecelakaan yang menelan korban jiwa paling banyak sepanjang tahun 2019.
Hingga saat ini diketahui sudah 35 orang penumpang bus nahas tersebut dinyatakan meninggal dunia dan telah diidentifikasi, sedangkan 13 korban lainnya mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan intensif disejumlah rumah sakit.
"Dari jumlah korban meninggal dunia, kecelakaan bus Sriwijaya di Pagaralam ini menjadi kecelakaan yang paling banyak memakan korban jiwa selama tahun 2019," kata Ahmad Wildan saat diwawancarai usai melakukan pemeriksaan di kantor PO Sriwijaya Exress Bengkulu, Kamis (26/12).
Baca juga: Dishub Kota Bengkulu pernah cabut izin operasi bus Sriwijaya
Seperti diketahui, hingga Kamis (26/12), tim gabungan saat ini masih melakukan penyisiran di lokasi kejadian jatuhnya bus Sriwijaya ini. Penyisiran ini dilakukan untuk mencari apakah masih ada korban lainnya.
Sementara itu, Kepala Operasional PO Sriwijaya Express, Aji Supriadi mengatakan, ada sebanyak 31 orang penumpang yang membeli tiket di pool Sriwijaya untuk jurusan Bengkulu - Kota Palembang. Rinciannya, sebanyak 10 penumpang membeli tiket dari pool Sriwijaya di lintas Kota Bengkulu - Mukomuko, 17 orang di pool Sriwijaya di Pasar Minggu dan 4 penumpang membeli tiket di Kabupaten Kepahiang.
Dari 35 orang korban meninggal dunia tersebut, sebanyak 16 orang lainnya merupakan warga Provinsi Bengkulu. Nahasnya lagi, 4 orang korban meninggal dalam kecelakaan ini merupakan satu keluarga asal Kabupaten Kepahiang.
Untuk korban luka-luka asal Provinsi Bengkulu saat ini sebagian sudah dirawat di Rumah Sakit milik Pemerintah Kota Bengkulu, dan diperkirakan sebagian lagi masih menjalani perawatan di rumah sakit Kota Pagaralam.
Baca juga: Tidak injak rem, sopir bus Sriwijaya diduga kejar target
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Baca juga: Kondisi dua korban bus Sriwijaya di RS stabil
Pimpinan tim investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, kecelakaan bus Sriwijaya ini adalah kecelakaan yang menelan korban jiwa paling banyak sepanjang tahun 2019.
Hingga saat ini diketahui sudah 35 orang penumpang bus nahas tersebut dinyatakan meninggal dunia dan telah diidentifikasi, sedangkan 13 korban lainnya mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan intensif disejumlah rumah sakit.
"Dari jumlah korban meninggal dunia, kecelakaan bus Sriwijaya di Pagaralam ini menjadi kecelakaan yang paling banyak memakan korban jiwa selama tahun 2019," kata Ahmad Wildan saat diwawancarai usai melakukan pemeriksaan di kantor PO Sriwijaya Exress Bengkulu, Kamis (26/12).
Baca juga: Dishub Kota Bengkulu pernah cabut izin operasi bus Sriwijaya
Seperti diketahui, hingga Kamis (26/12), tim gabungan saat ini masih melakukan penyisiran di lokasi kejadian jatuhnya bus Sriwijaya ini. Penyisiran ini dilakukan untuk mencari apakah masih ada korban lainnya.
Sementara itu, Kepala Operasional PO Sriwijaya Express, Aji Supriadi mengatakan, ada sebanyak 31 orang penumpang yang membeli tiket di pool Sriwijaya untuk jurusan Bengkulu - Kota Palembang. Rinciannya, sebanyak 10 penumpang membeli tiket dari pool Sriwijaya di lintas Kota Bengkulu - Mukomuko, 17 orang di pool Sriwijaya di Pasar Minggu dan 4 penumpang membeli tiket di Kabupaten Kepahiang.
Dari 35 orang korban meninggal dunia tersebut, sebanyak 16 orang lainnya merupakan warga Provinsi Bengkulu. Nahasnya lagi, 4 orang korban meninggal dalam kecelakaan ini merupakan satu keluarga asal Kabupaten Kepahiang.
Untuk korban luka-luka asal Provinsi Bengkulu saat ini sebagian sudah dirawat di Rumah Sakit milik Pemerintah Kota Bengkulu, dan diperkirakan sebagian lagi masih menjalani perawatan di rumah sakit Kota Pagaralam.
Baca juga: Tidak injak rem, sopir bus Sriwijaya diduga kejar target
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019