Komisi III Dewan Perwakilan Raryat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu akan segera memanggil pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu terkait kematian puluhan penyu secara mendadak di perairan Pantai Teluk Sepang, Kota Bengkulu sejak November 2019 lalu.

Baca juga: Kanopi desak BKSDA usut kematian 27 penyu di Bengkulu

Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi mengatakan, pemanggilan ini karena hingga saat ini pihak BKSDA Bengkulu belum bisa memastikan apa yang menjadi penyebab fenomena kematian puluhan penyu secara mendadak ini.

Selain BKSDA Bengkulu, kata Edwar, pihaknya juga akan memanggil pihak manajemen PT. Tenaga Listrik Bengkulu dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu. Pemanggilan ini juga terkait kematian puluah penyu secara mendadak ini.

"Sampai saat ini hasil penelitian penyebab kematian Penyu itu belum disampaikan pada kita, sebab itu dalam waktu dekat pihak terkait akan kita panggil, BKSDA, DLHK dan pihak PLTU sendiri juga akan kita panggil," kata polisi PDI Perjuangan ini saat diwawancarai di Bengkulu, Selasa (14/1).

Sebelumnya, Komis III DPRD Provinsi Bengkulu pada akhir 2019 lalu juga telah melakukan inspeksi mendadak atau Sidak ke lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara di Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu.

Baca juga: Polda Bengkulu siap usut kematian puluhan penyu

Baca juga: Tim investigasi kematian penyu belum terbentuk, tunggu uji laboratorium

Dalam Sidak ini, Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah tempat di PLTU termasuk memeriksa lokasi pembuangan air bahang. Tidak hanya itu, Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu bahkan juga mengambil sampel air bahang limbah PLTU ini.

Sidak ke lokasi PLTU ini dilatarbelakangi maraknya pemberitaan terkait dengan fenomena matinya puluhan penyu di Bengkulu dalam kurun waktu beberapa bulan secara berturut-turut yang menurut beberapa pihak diduga karena terkontaminasi logam berat limbah air bahang PLTU Batubara ini.

"Beberapa waktu lalu kami juga telah melakukan inspeksi mendadak ke lokasi PLTU untuk memeriksa lokasi pembuangan air bahangnya. Apakah benar limbah ini yang menjadi penyebab kematian penyu atau tidak. Untuk kepastiannya makanya kita mau panggil dulu BKSDA, pihak PLTU dan DLHK provinsi," kata Edwar.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020