Sejumlah warga Kota Palu, Sulawesi Tengah mengeluhkan peningkatan suhu udara selama beberapa hari terakhir ini yang mengakibatkan aktivitas di luar rumah pada siang hari menjadi berkurang.

"Suhu udara selama beberapa hari ini meningkat cukup drastis sehingga warga mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama pada siang hari," kata Edy Frijot Lamandasa, salah seorang warga yang berdomisili di Kelurahan Tatura Selatan, Kota Palu, Kamis.

Ia mengatakan suhu udara meningkat mulai pukul 11.00 sampai 15.00 Wita.

Sorang pedagang sayur di Pasar Masomba, salah satu pasar tradisional di Kota Palu, Nyonya Suyadi, juga merasakan terjadinya peningkatan suhu udara selama beberapa hari terakhir.

Ia menyebut panasnya terasa terik.

"Pokoknya suhu udara sangat berbeda dalam beberapa hari terakhir ini," kata dia.

Kepala Stasiun Meteorologi, Klimatologi, dan Goefisika Bandara Mutiara Palu Nur Alim membenarkan suhu udaya dalam beberapa hari terakhir meningkat dibandingkan dengan sebelumnya.

Berdasarkan analisa BMKG setempat, potensi suhu udara meningkat masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

Catatan BMKG, dalam beberapa hari terakhir ini, suhu udara berkisar 37-38 derajat Celsius. Warga yang beraktivitas di luar rumah merasakan peningkatan suhu udara.

Menurut catatan BMKG, suhu udara terpanas di Indonesia terjadi di Kota Palu.

"Meningkatnya suhu udara di Kota Palu dalam beberapa hari ini dan ke depan," kata dia.

Beberapa hal yang memengaruhi peningkatan suhu udara itu, antara lain posisi Matahari yang menuju ekuator (lintang Palu), suhu permukaan laut yang tidak mendukung terbentuknya awan karena penguapan sedikit, dan massa udara yang tertarik ke wilayah selatan Indonesia.

Oleh karena itu, ia mengimbau warga setempat lebih banyak minum air putih untuk menjaga stamina.

Pewarta: Anas Masa

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020