Padang (ANTARA) - Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi melaporkan erupsi Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat melontarkan abu vulkanik setinggi 800 meter di atas puncak gunung api tersebut.
"Tinggi kolom abu dari erupsi Gunung Marapi pukul 11:37 WIB sekitar 800 meter di atas puncak gunung," kata petugas PGA Gunung Marapi Teguh di Padang, Rabu.
Berdasarkan laporan PGA setempat kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,1 milimeter serta berdurasi sekitar 52 detik.
Merujuk data PGA setidaknya terjadi sembilan kali letusan Gunung Marapi rentang 1 hingga 16 April 2025. Pada 2, 3 dan 7 April 2025 PGA mencatat gunung api 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL) itu mengalami erupsi sebanyak dua kali.
Laporan yang sama menunjukkan tinggi kolom abu vulkanik juga bervariatif antara 350 meter hingga 1.500 meter di atas permukaan gunung. Kemudian tiga kejadian letusan yakni pada 1, 7 dan 9 April ketinggian kolom abu tidak terpantau karena tertutup awan. PGA Gunung Marapi juga mencatat di periode yang sama terjadi 121 kali aktivitas berupa gempa hembusan serta delapan kali gempa letusan.
Saat ini Gunung Marapi berada pada status Level II (Waspada). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi di antaranya masyarakat, pendaki, atau pengunjung, diminta tidak memasuki atau berkegiatan di dalam wilayah radius tiga kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Rekomendasi selanjutnya ialah mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran atau bantaran sungai-sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Marapi untuk selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya banjir lahar hujan yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan.
Kemudian, jika terjadi hujan abu masyarakat diimbau menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (Ispa).