Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, berharap pemerintah pusat membantu “domestikasi” atau proses penjinakan ikan mikih, yang merupakan ikan komersil tetapi langka dari alam liar agar bisa dipelihara.

“Kami masih tetap berharap pemerintah pusat bisa membantu dinas ini melakukan domestikasi ikan mikih dan uji coba budi daya ikan agar keberadaannya tidak punah,” kata Kabid Budi Daya Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Azbas Novyan dalam keterangannya di Mukomuko, Minggu.

Dinas Perikanan setempat sebelumnya menyampaikan proposal usulan domestikasi atau proses penjinakan ikan mikih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Dirjen Perikanan Budi Daya.

Terkait dengan proposal usulan domestikasi ikan mikih tersebut, ia mengatakan, pihak KKP melalui Dirjen Perikanan Budi Daya telah membalas proposal usulan itu.

Ia mengatakan, bahwa dalam surat KKP tersebut, perlu dukungan dalam rangka pelestarian ikan mikih (Cestraeus plicatilis) melalui konservasi dan domestikasi yang telah dilakukan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko.

Kemudian ia mengatakan, pihak KKP melalui Dirjen Perikanan Budi Daya juga menyampaikan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sei Gelam Jambi dapat bersinergi, mengidentifikasi dan monitoring pelaksanaan domistikasi tersebut, bila dimungkinkan agar digunakan untuk budi daya atau tahap uji coba.

Ia mengatakan, saat ini instansi telah mulai menguji coba budi daya ikan mikih. Instansi ini telah menangkap ribuan anak ikan mikih dari Sungai Air Dikit, selanjutnya anak-anak ikan ini dipelihara dan dilepas setelah ikan ini besar.

Ia menyatakan, instansinya mengeluarkan biaya secara swadaya untuk melakukan domestikasi atau proses membudidayakan ikan mikih karena tidak ada anggaran untuk kegiatan itu di APBD 2020.

Ia mengatakan, selanjutnya sebagian anak ikan mikih masih berukuran satu centimer yang ditangkap dari Sungai Air Dikit akan dipelihara dulu di dalam akuarium instansi tersebut dan sebagian anak ikan mikih akan dibesarkan di Balai Benih Ikan (BBI) Lubuk Pinang.

Instansinya bersama dengan masyarakat nelayan setempat menangkap anak ikan mikih, selain untuk keperluan uji coba budi daya dan untuk menyelamatkan anak ikan ini dari hewan pemangsa, seperti ikan besar.

Menurut dia, siklus hidup ikan mikih ini besar di hulu sungai dan bertelur di muara sungai. Setelah telur ikan ini menetas di muara sungai, anak ikan mikih berenang menuju hulu sungai dan saat perjalanan menuju habitatnya di hulu sungai anak ikan ini rawan dimangsa ikan besar.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020