Petugas peternakan dan kesehatan hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, dalam waktu dekat terancam tidak bisa mengobati hewan ternak yang terserang berbagai penyakit karena anggaran untuk membeli obat-obatan belum bisa dicairkan.

“Kalau usulan, supaya dana cepat dicairkan agar bisa digunakan untuk penanganan berbagai penyakit yang menyerang ternak tetapi dengan kondisi keuangan seperti sekarang ini sulit dana cair dalam waktu dekat ini,” kata Kabid Peternakan dan kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Warsiman dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.

Dinas Pertanian setempat tahun ini mendapatkan dana alokasi umum (DAU) sebesar sekitar Rp70 juta untuk membeli berbagai jenis obat-obatan untuk mengobati hewan ternak yang sakit seperti sapi dan kerbau yang terserang jembrana, ngorok, demam dan diare.

Tidak hanya anggaran untuk membeli obat-obatan ternak yang belum bisa dicairkan dalam waktu dekat ini, tambahnya, termasuk beberapa kegiatan lain di bidang peternakan dan kesehatan hewan.

Ia mengatakan, anggaran pembelian berbagai jenis obat-obatan untuk mengobati hewan ternak sakit di daerah ini yang seharusnya bisa dicairkan triwulan pertama, tetapi ditunda pencairannya menjadi triwulan keempat.

“Anggaran untuk itu termasuk berbagai kegiatan lain di bidang ini masih ada dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) tetapi dalam DPA ini dana tersebut istilahnya dibekukan atau belum bisa digunakan pada triwulan pertama ini. Dana tersebut di triwulan keempat,” ujarnya.

Selanjutnya, ia berharap, adanya bantuan berbagai jenis obat-obatan untuk mengobati hewan ternak yang terserang berbagai jenis penyakit dari pemerintah pusat dan provinsi.

Selain itu, ia berharap, tidak ada hewan ternak terutama sapi dan kerbau milik masyarakat di daerah ini yang terserang penyakit berbahaya.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020