Dinas Kesehatan Kota Bengkulu tak menganjurkan masyarakat menggunakan fogging untuk membasmi nyamuk aedes aegypti yang menjadi penyebab tingginya angka warga yang terinfeksi demam berdarah dengue (DBD) karena tidak baik untuk kesehatan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Nelli Hartati menjelaskan penggunaan fogging yang berlebihan akan menimbulkan banyak penyakit, terutama penyakit tidak menular.

Kata Nelli, sejak fogging marak digunakan angka penyakit tidak menular di Kota Bengkulu justru meningkat, diantaranya autis, anemia ablastik, kanker darah, auto imun atau kerusakan kekebalan tubuh, kanker hati, kanker paru dan kerusakan pernapasan.

"Kalau sudah terkena paparan insektisida atau bahan untuk fogging itu secara terus menerus dan berlanjut zat kekebalan tubuh bisa jadi rusak sehingga tubuh tidak bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Zat imun di dalam tubuh akan dimakannya. Kasus-kasus ini semakin tinggi," kata Nelli di Bengkulu, Rabu (11/3).

Nelli menjelaskan, berdasarkan hasil riset yang dilakukan salah satu peneliti di Australia paparan asap fogging secara berlebihan dan terus menerus menyebabkan autis.

Hal tersebut diketahui dengan membandingkan rumah yang tidak dilakukan fogging dengan rumah yang dilakukan fogging, hasilnya rumah yang terpapar asap fogging terjadi peningkatan autis mencapai 10 kali lipat.

Nelli menganjurkan masyarakat membasmi nyamuk aedes aegypti dengan cara yang ramah lingkungan, seperti membersihkan selokan dan menguras tempat penampungan air secara rutin.

"Selain itu juga dengan penggunaan bubuk abate. Bubuk ini sudah kita sebarkan keseluruh Puskesmas, nanti mereka yang membagikannya ke masyarakat. Intinya usahakan tidak tergigit nyamuk pada pagi hari, khususnya bayi," jelas Nelli.

Sejak Januari hingga Maret 2020 sudah ada 41 orang warga Kota Bengkulu yang dinyatakan positif terinfeksi DBD. 

Sebaran penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti ini terjadi diseluruh kecamatan di Kota Bengkulu. Namun kasus yang paling banyak ditemukan yakni di Kecamatan Selebar.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020