Lembaga survei Diaspora Research Strategy, Minggu (15/3) mengumumkan hasil survei tingkat popularitas dan elektabilitas bakal calon Gubernur Bengkulu pada Pilkada serentak 23 September mendatang.

Peneliti Diaspora Research Strategy Ahmad Aprianto mengatakan kandidat petahana yakni Rohidin Mersyah menempati peringkat pertama dengan tingkat popularitas mencapai 79,1 persen dan elektabilitas 20,6 persen. 

Nama Rohidin juga kembali menempati urutan pertama tingkat elektabilitas dengan angka 21 persen ketika dilakukan simulasi terhadap 7 nama calon gubernur lainnya.

"Survei dilakukan pada 2 hingga 7 Maret 2020 dengan mewawancarai 700 responden yang dipilih secara acak bertingkat dengan margin of error 3,75 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen," kata Ahmad dalam konferensi pers di Kota Bengkulu, Minggu.

Untuk posisi kedua survei tingkat popularitas dan elektabilitas ditempati mantan Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamudin dengan popularitas mencapai 76,4 persen dan elektabilitas 16,2 persen.

Sedangkan diposisi ketiga ditempat Walikota Bengkulu Helmi Hasan dengan popularitas mencapai 64,8 persen dan elektabilitas 7,8 persen. Diposisi keempat ditempat Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi dengan tingkat popularitas mencapai 57,1 persen dan elektabilitas 4,1 persen.

Posisi kelima ditempati mantan Bupati Bengkulu Utara Imron Rosyadi dengan tingkat popularitas 56,6 persen dan elektabilitas 3,8 persen. Elektabilitas Imron berada dibawah pejabat BPN yakni Izda Putra dengan tingkat elektabilitas mencapai 4,1 persen atau sama dengan elektabilitas Ahmad Hijazi.

"Dari peta tersebut dapat disimpulkan bahwa hingga saat ini belum ada nama yang betul-betul dominan yang mendapat dukungan pemilih jelang Pilgub Bengkulu. Hal ini ditunjukkan selisih elektabilitas antara Rohidin dan Agusrin yang hanya sekitar empat hingga lima persen," jelas Ahmad.

Kata menjelaskan, tingginya angka warga Provinsi Bengkulu yang belum menentukan pilihan yakni kisaran 30 hingga 40 persen atau masih di atas jumlah tingkat elektabilitas para bakal calon juga dapat menjadi indikator belum ada nama yang dominan di Pilgub Bengkulu.

Menurut Ahmad rendahnya tingkat elektabilitas petahana yakni Rohidin Mersyah dipengaruhi tingkat kepuasan masyarakat Bengkulu terhadap kinerja Pemerintah Provinsi Bengkulu dibawah kepemimpinan Rohidin Mersyah yang masih dibawah 50 persen.

"Setiap nama masih punya kesempatan untuk mendapatkan dan menaikkan dukungan dari pemilih. Semuanya tergantung pada kerja keras dan strategi pendekatan untuk meraih simpati pemilih," papar Ahmad.

Berdasarkan sebaran elektabilitas di 10 kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu nama Rohidin tercatat meraih elektabilitas tertinggi di Kabupaten Seluma yakni 37,1 persen, Kabupaten Kaur 35 persen dan Kabupaten Mukomuko 30 persen.

Untuk Kabupaten Bengkulu Selatan dipuncaki oleh Agusrin M Najamudin dengan 51,7 persen sedangkan Rohidin hanya 30 persen.  Di Kota Bengkulu sendiri elektabilitas tertinggi dipegang Helmi Hasan yakni 11,5 persen. Kabupaten Lebong dipuncaki Ahmad Hijazi dengan 25 persen.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020