Jambi (ANTARA Bengkulu) - Gubernur Jambi Hasan Basri Agus mengatakan, instansi terkait daerah itu berhasil evakuasi lima korban tanah longsor di Kabupaten Kerinci.
"Sesuai intruksi gubernur, kami langsung mengadakan rapat mendadak dengan beberapa instansi di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jambi, hari ini," ujar Asisten II Pemprov Jambi, Haviz Husaini di Jambi, Senin.
Ia mengatakan, beberapa instansi yang dilibatkan seperti Dinas Perhubungan, Pekerjaan Umum, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja serta BPBD Jambi.
"Pada intinya adalah penanganan secepat mungkin dan evakuasi para korban. Begitu juga bagaimana antisipasi bencana longsor khususnya di Kerinci," jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Jambi, mengatakan, pihaknya telah mengirimkan tim khusus guna membantu petugas BPBD Kerinci di lokasi kejadian.
"Pembersihan material longsor masih terus dilakukan," katanya.
Bencana tanah longsor terjadi pada Sabtu (26/1) malam sekitar pukul 19.30 WIB di Desa Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci.
Dari data BPBD setempat lima orang diketahui meninggal. Satu diantaranya baru ditemukan pada Minggu siang tadi sekitar pukul 12.00 WIB. Kemudian dua orang dilaporkan mengalami luka berat dan dua orang lagi luka ringan.
Korban yang semuanya adalah karyawan PT Geothermal Pertamina Energi (GPE) itu saat kejadian, sebagian di dalam base camp dan sebagian tidur dalam kontainer.
"Korban meninggal dan luka-luka sedang tertidur di dalam kontainer. Karena lokasi base camp tepat berada di bawah galian proyek PT GPE," kata Kepala BPBD Kerinci, Darifus.
Ia menjelaskan, pekerja yang berada di sekitar kejadian diperkirakan sebanyak 59 orang, namun sebagian tidur dalam kontainer.
Selama beberapa hari terakhir Kerinci sering diguyur hujan lebat. Diduga, longsor tersebut dipicu hujan lebat.
Para korban meninggal dunia bernama Yanto (33), Ahmad Saiku (40), Tri (56) dan Muhamad Nasako (43). Keempat korban ini ditemukan warga yang dibantu aparat kepolisian dan TNI sekitar pukul 24.00 WIB, sedangkan korban terakhir baru saja ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB siang ini, bernama Miswanto (42).
Sedangkan korban luka berat bernama Heri Harto (23) dan Ahmad (23). Korban luka ringan yakni Edwin (20) dan Ali (50).(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Sesuai intruksi gubernur, kami langsung mengadakan rapat mendadak dengan beberapa instansi di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jambi, hari ini," ujar Asisten II Pemprov Jambi, Haviz Husaini di Jambi, Senin.
Ia mengatakan, beberapa instansi yang dilibatkan seperti Dinas Perhubungan, Pekerjaan Umum, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja serta BPBD Jambi.
"Pada intinya adalah penanganan secepat mungkin dan evakuasi para korban. Begitu juga bagaimana antisipasi bencana longsor khususnya di Kerinci," jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Jambi, mengatakan, pihaknya telah mengirimkan tim khusus guna membantu petugas BPBD Kerinci di lokasi kejadian.
"Pembersihan material longsor masih terus dilakukan," katanya.
Bencana tanah longsor terjadi pada Sabtu (26/1) malam sekitar pukul 19.30 WIB di Desa Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci.
Dari data BPBD setempat lima orang diketahui meninggal. Satu diantaranya baru ditemukan pada Minggu siang tadi sekitar pukul 12.00 WIB. Kemudian dua orang dilaporkan mengalami luka berat dan dua orang lagi luka ringan.
Korban yang semuanya adalah karyawan PT Geothermal Pertamina Energi (GPE) itu saat kejadian, sebagian di dalam base camp dan sebagian tidur dalam kontainer.
"Korban meninggal dan luka-luka sedang tertidur di dalam kontainer. Karena lokasi base camp tepat berada di bawah galian proyek PT GPE," kata Kepala BPBD Kerinci, Darifus.
Ia menjelaskan, pekerja yang berada di sekitar kejadian diperkirakan sebanyak 59 orang, namun sebagian tidur dalam kontainer.
Selama beberapa hari terakhir Kerinci sering diguyur hujan lebat. Diduga, longsor tersebut dipicu hujan lebat.
Para korban meninggal dunia bernama Yanto (33), Ahmad Saiku (40), Tri (56) dan Muhamad Nasako (43). Keempat korban ini ditemukan warga yang dibantu aparat kepolisian dan TNI sekitar pukul 24.00 WIB, sedangkan korban terakhir baru saja ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB siang ini, bernama Miswanto (42).
Sedangkan korban luka berat bernama Heri Harto (23) dan Ahmad (23). Korban luka ringan yakni Edwin (20) dan Ali (50).(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013