Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut 30 unit rumah warga dan gereja di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) rusak akibat gempa bumi magnitudo 5,5 pada Minggu (20/11) malam.
"Hasil pendataan yang dilakukan tim BPBD Kabupaten Kupang ada 30 rumah dan gereja yang rusak akibat bencana gempa bumi di Kecamatan Amarasi Selatan," kata Kepala BPBD Kabupaten Kupang Semi Tinenty saat dihubungi ANTARA di Oelamasi, Selasa.
Ia mengatakan 30 unit rumah da gereja yang rusak itu tersebar di empat wilayah, yaitu Kelurahan Sonraen terdapat 10 unit rumah dan satu gereja serta satu gedung PAUD. Di Kelurahan Buraen terdapat tiga unit rumah warga yang mengalami rusak ringan.
Baca juga: Penjelasan tentang Sesar Cimandiri yang jadi pemicu gempa magnitudo 5,6 di Cianjur
Baca juga: Pakar: Ada pembelajaran yang bisa dipetik dari gempa Cianjur
Dia mengatakan untuk rumah warga di Desa Retraen yang mengalami kerusakan sebanyak dua unit, semuanya rusak berat.
Menurut Semi Tinenty, kerusakan yang terbanyak di Desa Sahraen, yakni 13 unit rumah rusak ringan dan satu unit gedung kebaktian Jemaat Bonnam Honis Tarba juga mengalami kerusakan.
"Data kerusakan rumah tersebut, merupakan data yang dihimpun tim BPBD bersama Pemerintah Kecamatan Amarasi Selatan yang turun melakukan pendataan di lokasi terdampak," kata Semi Tinenty.
Menurut dia, BPBD Kabupaten Kupang telah melaporkan adanya dampak kerusakan akibat gempa bumi yang melanda daerah itu pada Senin (20/11) malam kepada Bupati Kupang Korinus Masneno.
"Sesuai arahan Bupati Kupang Korinus Masneno agar BPBD segera melakukan distribusi bantuan tanggap darurat kepada para korban bencana gempa bumi di Kecamatan Amarasi Selatan," kata Semi Tinenty.
Ia menjelaskan dalam peristiwa gempa bumi di Amarasi Selatan itu tidak ada korban jiwa maupun yang mengalami luka-luka.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 30 rumah rusak akibat gempa bumi di Kabupaten Kupang
30 rumah rusak akibat gempa bumi di Kupang
Selasa, 22 November 2022 14:32 WIB 1202