Harga ikan segar yang dijual di pasaran Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat mengalami kenaikan hingga 100 persen akibat cuaca buruk masih terjadi di perairan daerah itu, sehingga hasil tanggapan nelayan menurun.
Sejumlah pedagang ikan di pasar Kota Mamuju, Sabtu, mengatakan, banyak nelayan di Mamuju yang tidak melaut akibat cuaca buruk sehingga harga ikan segar di pasaran Kota Mamuju naik hingga 100 persen.
Seperti Pasar Regional menaikkan harga ikan hingga 100 persen karena hasil tangkapan nelayan berkurang akibat takut cuaca buruk.
Harga harga ikan seperti layang mengalami kenaikan dari harga Rp5.000 per ekor menjadi Rp10.000, begitu juga dengan ikan Turingan yang sebelumnya Rp5.000 per ekor naik menjadi Rp10.000 per ekor.
Sementara ikan Katombo dan ikan Tapilalang yang sebelumnya dijual Rp10.000 untuk delapan ekor naik menjadi Rp20.000.
Undin salah seorang pedagang ikan di pasar Mamuju, mengatakan harga ikan di Mamuju naik akibat sebagian nelayan takut melaut akibat cuaca buruh yang beresiko bagi keselamatan nelayan.
"Banyak nelayan tidak melaut, karena cuaca buruk, hasil tangkapan nelayan yang biasanya 1.000 ekor untuk setiap kapal nelayan, kini menurun menjadi sekitar 200 ekor, sehingga membuat pasokan ikan ke pasar berkurang, akibatnya harganya juga melambung," katanya.
Ia mengatakan, kalau pasokan ikan berkurang otomatis harga ikan akan naik kalau tidak naikkan maka keuntungan nelayan maupun pedagang ikan akan sedikit dan dapat mengalami kerugian.
Ardi salah seorang nelayan mengatakan, pemerintah juga menghimbau agar nelayan tidak melaut sampai cuaca kembali bersahabat, nelayan juga tidak mau mengambil resiko melaut makanya hasil tangkapannya berkurang dan ikan naik di pasaran.
Naiknya harga ikan tersebut membuat sejumlah masyarakat khususnya ibu rumah tangga di Mamuju mengeluh karena biaya kebutuhan rumah tangga mereka meningkat.
"Semoga cuaca kembali bersahabat agar harga ikan yang dijual di pasaran dapat kembali normal dan tidak lagi mengalami kenaikan," kata Anti salah seorang warga.
Sejumlah pedagang ikan di pasar Kota Mamuju, Sabtu, mengatakan, banyak nelayan di Mamuju yang tidak melaut akibat cuaca buruk sehingga harga ikan segar di pasaran Kota Mamuju naik hingga 100 persen.
Seperti Pasar Regional menaikkan harga ikan hingga 100 persen karena hasil tangkapan nelayan berkurang akibat takut cuaca buruk.
Harga harga ikan seperti layang mengalami kenaikan dari harga Rp5.000 per ekor menjadi Rp10.000, begitu juga dengan ikan Turingan yang sebelumnya Rp5.000 per ekor naik menjadi Rp10.000 per ekor.
Sementara ikan Katombo dan ikan Tapilalang yang sebelumnya dijual Rp10.000 untuk delapan ekor naik menjadi Rp20.000.
Undin salah seorang pedagang ikan di pasar Mamuju, mengatakan harga ikan di Mamuju naik akibat sebagian nelayan takut melaut akibat cuaca buruh yang beresiko bagi keselamatan nelayan.
"Banyak nelayan tidak melaut, karena cuaca buruk, hasil tangkapan nelayan yang biasanya 1.000 ekor untuk setiap kapal nelayan, kini menurun menjadi sekitar 200 ekor, sehingga membuat pasokan ikan ke pasar berkurang, akibatnya harganya juga melambung," katanya.
Ia mengatakan, kalau pasokan ikan berkurang otomatis harga ikan akan naik kalau tidak naikkan maka keuntungan nelayan maupun pedagang ikan akan sedikit dan dapat mengalami kerugian.
Ardi salah seorang nelayan mengatakan, pemerintah juga menghimbau agar nelayan tidak melaut sampai cuaca kembali bersahabat, nelayan juga tidak mau mengambil resiko melaut makanya hasil tangkapannya berkurang dan ikan naik di pasaran.
Naiknya harga ikan tersebut membuat sejumlah masyarakat khususnya ibu rumah tangga di Mamuju mengeluh karena biaya kebutuhan rumah tangga mereka meningkat.
"Semoga cuaca kembali bersahabat agar harga ikan yang dijual di pasaran dapat kembali normal dan tidak lagi mengalami kenaikan," kata Anti salah seorang warga.