"Ada beberapa titik banjir khususnya di Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu yang rutin setiap tahunnya terjadi banjir dan saya kira penanganan yang penting itu untuk masyarakat yang saat ini mengungsi dari tempat tinggalnya dipastikan bahwa mereka mendapatkan kebutuhan bahan pokok," kata Rohidin di Kantor Gubernur Bengkulu, Selasa.
Selain menyalurkan bahan logistik ke korban banjir di lima wilayah di Provinsi Bengkulu, pihaknya juga akan membangun dapur umum dan posko kesehatan di tempat masyarakat mengungsi.
Selain itu, dirinya juga meminta kepada seluruh kepala daerah di wilayah Bengkulu agar dapat menggunakan dana tak terduga (BTT) untuk memenuhi kebutuhan logistik serta memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat banjir.
"Biasanya ada kerusakan infrastruktur agar langsung dapat ditangani dan mempergunakan dana On Call atau BTT masing-masing wilayah sesuai dengan tingkat bencana," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bengkulu menyalurkan bantuan sembako berupa 1,6 ton beras, 1,6 ton gula dan 1,6 ton tepung terigu dari dana darurat Dinas Sosial kepada korban banjir yang berada di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Penyaluran bantuan saat ini dipusatkan untuk korban banjir di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah, hal tersebut dilakukan agar penataan, penyaluran dan pertanggungjawaban penyaluran tersebut jelas.
Diketahui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa hingga saat ini ada lima wilayah di daerah tersebut terdampak banjir akibat hujan deras yang terjadi sejak Minggu (22/1) sore.
"Hingga saat ini berdasarkan laporan yang masuk ke BPBD Provinsi Bengkulu ada lima wilayah yang terdampak banjir," sebut Sekretaris BPBD Provinsi Bengkulu Khristian Hermansyah.
Ia mengatakan lima wilayah tersebut yaitu Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur.
Dari lima wilayah tersebut, sebanyak 956 warga mengungsi, 3.170 rumah terendam banjir dan satu jembatan rusak akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi hingga saat ini.