"Program P5 ini memang tetap kita lanjutkan sesuai dengan kurikulum merdeka. Pada tahun ajaran baru seluruh SD mulai menerapkan semuanya, sebab pada sebelumnya hanya sebagian SD yang menerapkan program P5," kata Kepala Disdikbud Kota Bengkulu A Gunawan di Bengkulu, Senin.
Ia menjelaskan, melalui program P5 menjadi salah satu sarana untuk mencapai profil pelajaran pancasila dalam implementasi kurikulum merdeka.
Sebab, melalui program tersebut dapat membantu anak-anak menjadi lebih kreatif dan mandiri, karena siswa dapat memasarkan hasil karya produknya serta menampilkan kreativitasnya di panggung.
Selain itu, kata Gunawan, melalui program tersebut menjadi salah satu upaya mengantisipasi terjadinya perundungan, karena memberikan nilai-nilai Pancasila agar anak di sekolah saling menghargai nilai budaya, seni, dan lainnya yang berkaitan dengan Pancasila.
"Kegiatan P5 juga salah satu cara sekolah untuk mengantisipasi terjadinya perundungan di sekolah dengan saling menghargai satu sama lain, dan paling penting adalah kebersamaan," katanya.
Karena itu, Pemerintah Kota Bengkulu mendorong agar seluruh sekolah khususnya tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Bengkulu menerapkan P5 itu.
Pemkot Bengkulu juga berkomitmen untuk memperketat pengawasan di lingkungan sekolah guna menghindari terjadinya aksi perundungan di wilayah tersebut.
Pemerintah Kota Bengkulu juga akan melakukan sosialisasi terkait perundungan di lingkungan sekolah khususnya di tingkat SD dan SMP, serta gencar melaksanakan sosialisasi di lingkungan sosial untuk menjangkau semua elemen masyarakat di Kota Bengkulu.
Hal itu karena melalui sosialisasi itu, guru, masyarakat, dan siswa dapat saling menjaga, menyayangi, dan saling peduli satu sama lain.
Hal itu karena melalui sosialisasi itu, guru, masyarakat, dan siswa dapat saling menjaga, menyayangi, dan saling peduli satu sama lain.