Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengimbau nasabah agar tetap waspada terhadap berbagai modus penipuan online, seiring dengan maraknya penipuan undian, hadiah, dan perubahan tarif layanan yang mengatasnamakan bank syariah tersebut.
“Kami mengimbau nasabah untuk terus mewaspadai penipuan online, seperti modus penipuan undian, hadiah, atau perubahan tarif layanan,” kata Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Saat ini tengah marak penipuan hoaks tentang informasi Gebyar BSI, perubahan tarif layanan, dan berbagai link WhatsApp penipuan dengan APK maupun nomor yang mengatasnamakan BSI.
Wisnu menyampaikan, BSI terus mengimbau seluruh nasabah untuk senantiasa menjaga data rahasia pribadi dengan tidak memberikan informasi pribadi kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan bank syariah tersebut.
Dia mencatat, traffic transaksi nasabah cukup tinggi pada Juli-Agustus. Hal ini mengingat banyaknya kebutuhan tengah tahun terkait biaya sekolah, biaya pajak-pajak, maupun biaya rutin lainnya. Momen ini kemungkinan menjadi celah bagi para oknum untuk mengambil kesempatan untuk melakukan kejahatan.
Sebagai langkah pencegahan, seluruh nasabah BSI diharapkan rutin mengganti kode PIN ATM, password, dan OTP. Nasabah juga diingatkan untuk jangan pernah memberikan data pribadi maupun password kepada siapapun termasuk pegawai BSI.
“Kami berharap nasabah dapat mengecek kebenaran informasi pada kanal-kanal resmi BSI. BSI juga terus berupaya meningkatkan edukasi dan literasi keuangan kepada nasabah,” ujar Wisnu.
Beberapa kanal yang dapat diakses nasabah untuk mengecek kebenaran informasi BSI antara lain melalui BSI Call 14040, website www.bankbsi.co.id, Instagram @banksyariahindonesia @lifewithbsi, Facebook dan Youtube Bank Syariah Indonesia, Twitter/X @bankbsi_id, TikTok @lifewithbsi, serta LinkedIn Bank Syariah Indonesia.