FIFA mungkin akan senang sekali jika Indonesia lolos Piala Dunia
Senin, 25 November 2024 9:35 WIB 329
FIFA menyenangi kecenderungan ini, baik dari gambaran naiknya jumlah orang yang memainkan sepak bola maupun yang cuma menikmatinya sebagai penggemar. Ini jelas pasar besar yang menawarkan insentif ekonomi yang besar pula.
Dari catatan FIFA, hingga saat ini ada 240 juta orang di seluruh dunia rutin memainkan sepak bola. Jika ditambah penggemarnya, angka itu membengkak menjadi miliaran orang.
Statistik seperti itu membuat badan sepak bola dunia itu semakin yakin sepak bola bisa menjadi platform ampuh dalam membantu tumbuhnya kesalingpengertian global, dan juga menjadi wahana untuk mengembangbiakkan pendapatan.
Dalam konteks ini, FIFA terlihat sering memberikan perhatian lebih kepada demografi-demografi besar seperti China, yang masuk putaran final Piala Dunia pada 2002, sebagian karena berkah dari modernisasi liga sepak bolanya.
Sayang, liga sepak bola China kini agak melempem. Mereka tak lagi menjadi magnet untuk pemain-pemain global yang mencari petualangan baru di luar sistem kompetisi mapan seperti Eropa.
Di bagian lain, China ternyata bukan negara "gila" sepak bola, di level Asia sekalipun.
Baca juga: Ivar Jenneranggap biasa taktik kotor yang dimainkan Arab Saudi
Baca juga: Trik Shin Tae-yong jinakkan Arab Saudi: Pasang lima gelandang
Dalam soal kegilaan kepada sepak bola, China malah kalah dari lima negara Asia lainnya, yang menurut survei Ticketgum beberapa waktu lalu dinobatkan sebagai negara-negara paling gila bola di Asia.
Ticketgum mengukur indeks kegilaan sepak bola di 42 negara dalam rentang waktu 2022-2023, berdasarkan (1) jumlah dan besar stadion sepak bola, (2) tingkat kehadiran penonton laga sepak bola, (3) tingkat antusiasme penggemar kepada Piala Dunia, dan (4) nilai kesepakatan hak siar pertandingan sepak bola per musim.
Hasilnya, lima negara dinyatakan paling gila sepak bola di Asia, yang di dalamnya ternyata ada Indonesia. Padahal, Indonesia tak pernah masuk putaran final Piala Dunia, bahkan dalam Piala Asia yang total sudah lima kali diikutinya pun, Indonesia baru awal tahun ini masuk fase gugur.
Indeks kegilaan terhadap sepak bola Indonesia, menurut survei Ticketgum, adalah 5,23. Angka itu di bawah Arab Saudi, Turki, Qatar, dan Korea Selatan.
Menariknya, nilai kontrak hak siar pertandingan sepak bola per musim di Indonesia yang mencapai 246 juta pound (Rp4,9 triliun) melewati Portugal, Belanda, Polandia, Skotlandia dan Swiss, yang masuk 10 negara paling gila sepak bola di Eropa bersama Inggris, Jerman, Spanyol, Italia, dan Prancis.
Hak siar adalah salah satu petunjuk untuk antusiasme tinggi masyarakat dalam mengikuti sepak bola.
Jajak pendapat lain IPSOS pada 2022 terhadap 42 negara memperkuat fakta itu, di mana Indonesia menduduki urutan tertinggi dengan 69 persen dari total penduduk, dalam hal antusiasme kepada sepak bola. Angka Indonesia ini melebihi Argentina, Brazil, Italia, Spanyol, Inggris, Jerman, dan Prancis yang menjuarai Piala Dunia.
Mungkin sangat berharap
Fakta-fakta itu membuat Indonesia tidak bisa tidak masuk radar FIFA.